Berita Peristiwa

Hujan Terus Melanda, Banjir Parah Kembali Terjang Vietnam Utara 7 Oktober 2025

101
×

Hujan Terus Melanda, Banjir Parah Kembali Terjang Vietnam Utara 7 Oktober 2025

Sebarkan artikel ini

Vietnam, SniperNew.id – Pada Selasa malam, 7 Oktober 2025, sebuah video yang diunggah akun taufiqmedia.id melalui platform Threads menjadi saksi kebanjiran parah yang menyerang kawasan utara dan tengah Vietnam. Dalam narasi unggahan disebutkan.

“Banjir parah dan tanah longsor melanda Vietnam bagian utara dan tengah hari ini, 7 Oktober 2025, disebabkan oleh sisa-sisa Topan Matmo dan Topan Bualoi sebelumnya. Banjir ini menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan senilai lebih dari $37 juta dan mengancam untuk memecahkan rekor ketinggian banjir di beberapa sungai.”

Unggahan tersebut juga menyertakan video dokumentasi yang memperlihatkan dataran luas banjir, kendaraan terendam air, serta warga yang berjalan atau mengendarai perahu dalam kondisi air yang sudah cukup tinggi. Visual tersebut menarik perhatian publik dan memicu langkah verifikasi serta pelaporan lebih luas dari media massa.

Berdasarkan fakta lapangan dan data resmi yang dapat diverifikasi, kejadian tersebut tidak bertentangan dengan prinsip 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana), selama penulisan dilakukan secara cermat, transparan, dan tidak menyebarkan spekulasi yang tidak terverifikasi.

Kejadian utama adalah banjir parah dan longsor yang melanda sebagian wilayah utara hingga tengah Vietnam. Hujan deras yang masih meluas sebagai dampak dari sisa badai/topan Matmo dan Bualoi disebut sebagai pemicu utama. Infrastruktur jalan rusak, sejumlah ruas jalan terputus atau tergenang, dan potensi pecahnya rekor ketinggian banjir di sungai-sungai menjadi kekhawatiran yang diungkap dalam unggahan tersebut.

Dalam laporan media, kerugian akibat kerusakan infrastruktur akibat banjir ini diperkirakan mencapai 37 juta USD (sekitar 982,83 miliar VND). Selain itu, diperkirakan bahwa puluhan lokasi lalu lintas nasional mengalami hambatan dan titik terputus akibat genangan air dan longsor.

Warga lokal di kawasan perkotaan dan pedesaan yang terdampak genangan dan akses terbatas.

Pengguna jalan dan transportasi, karena banyak ruas jalan tergenang dan akses terganggu. Pihak berwenang lokal, termasuk dinas pekerjaan umum, transportasi, dan operasi tanggap darurat, karena mereka harus mengatur pemulihan dan evakuasi.

Petani dan lahan pertanian, karena laporan menyebutkan ribuan hektar tanaman terendam  sekitar 10.900 hektar tanaman di wilayah utara dan utara-tengah.

Operator pompa, bendungan, dan instalasi pengendalian air, yang harus bekerja ekstra dalam pemompaan dan pengaturan air guna mencegah kerusakan lebih parah.

Operator pembangkit tenaga air (hydropower dam), terutama pembangkit Bac Khe 1 yang dilaporkan mengalami kerusakan pada tanggulnya akibat curah hujan tinggi.

Peristiwa banjir ini berlangsung pada 7 Oktober 2025 dengan intensitas hujan tinggi sepanjang hari, dan puncaknya terjadi menjelang malam ketika genangan semakin meluas. Unggahan di media sosial menyebut “hari ini, 7 Oktober 2025” sebagai waktu kejadian.

Media resmi juga melaporkan bahwa pada hari tersebut hingga malamnya, lalulintas yang terputus akibat banjir diperkirakan mulai dibuka kembali.

Lokasi kejadian meliputi wilayah bagian utara dan tengah Vietnam. Dalam laporan media, kota Hanoi disebut sebagai salah satu kawasan perkotaan yang mengalami banjir mendalam di sejumlah ruas jalan.

Beberapa provinsi lain di kawasan dataran tinggi utara dan utara-tengah juga disebut mengalami longsor dan kerusakan bendungan.

Secara spesifik, pembangkit Bac Khe 1 di provinsi Lang Son disebut mengalami tanggul ambles (4–5 meter lebar dan 3–4 meter dalam).

Peristiwa hujan deras dan berkelanjutan merupakan sisa dari Topan Matmo, yang bergerak dari laut ke wilayah utara Vietnam, membawa curah hujan tinggi yang membebani sistem drainase.

Badai Bualoi yang terjadi sebelumnya telah melemahkan struktur infrastruktur, menyisakan dampak kerusakan dan melemahkan sistem antisipasi banjir.

Sistem pengendalian air dan drainase lokal kemungkinan jenuh atau tidak memadai menghadapi curah hujan ekstrem.

Operasi reservoir dan pembangkit air (seperti spillway bendungan) harus melepaskan air guna menjaga keamanan struktur, yang bisa memperburuk lonjakan aliran ke hilir.

Longsor dan robohnya bendungan kecil memperparah aliran air tak terkendali ke daerah rendah.

1. Curah hujan tinggi terus-menerus, terutama sejak pagi, menumpuk volume air yang harus disalurkan melalui saluran dan drainase kota.

2. Sistem drainase tidak mampu menampung air dalam jumlah besar, sehingga air meluap ke jalan, lahan rendah, dan permukiman.

3. Bendungan dan reservoir, seperti Bac Khe 1, menghadapi tekanan air yang berlebihan dan mengalami ambles atau kerusakan pada tanggul. Penduduk hilir dievakuasi lebih awal.

4. Longsor terjadi di daerah lereng dan sekitar sungai, mempercepat kerusakan dan membawa material ke badan sungai, yang menghambat aliran dan menyumbat jalur air.

5. Jalan dan infrastruktur terendam atau rusak, memutus akses darat, menahan mobil dan sepeda motor, serta memaksa penggunaan transportasi alternatif darurat.

6. Tindakan darurat dilakukan: otoritas setempat mengoperasikan pompa, membuka lokasi jalan, memasang rambu peringatan, dan mengatur lalu lintas darurat.

Nilai kerusakan infrastruktur jalan akibat banjir diperkirakan $37 juta (≈ 982,83 miliar VND).

Sekitar 10.900 hektar tanaman terendam di wilayah utara dan utara-tengah. Hingga malam 7 Oktober, terdapat 45 titik lokasi nasional yang masih mengalami hambatan lalu lintas akibat banjir.

Provinsi Cao Bang tercatat mengalami 25 lokasi banjir dan amblesnya tanggul di beberapa titik. Otoritas menyatakan lalu lintas di titik-titik yang sempat tertutup diharapkan dapat pulih malam itu juga.

Untuk menangani krisis ini, pemerintah lokal mengerahkan. 276 stasiun pompa dan sistem drainase gravitasi untuk membantu aliran air. Petugas lalu lintas dan konstruksi jalan untuk memasang rambu peringatan, mengatur lalu lintas darurat, dan pemeliharaan darurat. Evakuasi penduduk di daerah hilir bendungan yang berpotensi ambrol.

Pemantauan intensif reservoir dan bendungan, termasuk pengaturan pelepasan air yang lebih aman agar tidak mengejutkan wilayah hilir.

Penulisan berita ini mengacu pada prinsip:

1. Keterbukaan sumber — sumber data seperti laporan media massa (Reuters, VietnamPlus) digunakan untuk memverifikasi klaim kerusakan dan dampak.

2. Pemilahan fakta dan opini — klaim dari unggahan media sosial (angka kerusakan $37 juta, hubungan banjir dengan Topan Matmo/Bualoi) disajikan sebagai kutipan dan kemudian diuji terhadap data independen.

3. Tidak melebih-lebihkan atau menyebar spekulasi — klaim “memecahkan rekor ketinggian banjir” disebut sebagai potensi (“mengancam”), bukan fakta mutlak.

4. Keseimbangan dan proporsi artikel ini menyajikan data kerugian, penyebab, tindakan pemerintah, dan dampak sosial agar pemberitaan tidak bias ekstrem.

5. Keamanan narasumber dan warga  tidak menyebutkan identitas pribadi tanpa izin dan menghindari foto/rekaman yang dapat membahayakan korban.

6. Verifikasi video – video dari Threads disebut secara eksplisit sebagai dokumen visual pendukung, bukan bukti tunggal tanpa konfirmasi lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *