Samarinda, SniperNew.id – Puluhan driver ojek online Maxim di Samarinda menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (20/8/2025). Dalam aksi tersebut, para pengemudi mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim segera membuka kembali kantor Maxim di Samarinda yang sebelumnya disegel.
Aksi ini menarik perhatian masyarakat karena berlangsung di halaman Kantor Gubernur Kaltim, sebuah titik strategis pusat pemerintahan. Dalam video yang diunggah akun media daring @klausamedia_, terlihat massa driver mengenakan jaket dan atribut berwarna dominan hitam serta kuning, sambil membawa bendera organisasi dan pengeras suara.
Sejumlah pengemudi tampak berdiri di pagar depan kantor gubernur sambil berorasi. Salah seorang perwakilan dengan megafon lantang menyuarakan tuntutan agar pemerintah daerah segera mencabut segel kantor Maxim. “Kami butuh kepastian untuk bekerja! Buka kembali kantor Maxim di Samarinda!” teriak orator diikuti pekikan semangat para pengunjuk rasa yang mengepalkan tangan ke udara.
Suasana semakin ramai ketika puluhan driver duduk berdesakan di sekitar pagar kantor gubernur, sebagian berdiri di atas pagar untuk memperjelas aksi protes mereka. Massa aksi menunjukkan kekompakan, terlihat dari seragam informal mereka dan warna bendera yang sama. Mereka menyampaikan keluhan bahwa penutupan kantor Maxim berdampak langsung pada pendapatan harian para pengemudi yang menggantungkan hidup dari layanan transportasi online ini.
Di sisi lain, aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berjaga di sekitar lokasi. Dari video yang beredar, terlihat barisan petugas berseragam cokelat lengkap dengan topi dan badge resmi. Beberapa petugas tampak membawa papan rambu lalu lintas sebagai alat pengaman tambahan untuk mengendalikan massa agar aksi berlangsung tertib dan tidak mengganggu lalu lintas di sekitar kantor gubernur.
Meski suasana panas dengan orasi keras, aksi ini berlangsung damai tanpa kericuhan. Para driver hanya fokus menuntut pencabutan segel kantor Maxim. Segel ini sebelumnya dipasang oleh pihak pemerintah daerah atas alasan yang belum dijelaskan secara rinci dalam unggahan media tersebut.
Menurut keterangan yang disampaikan media @klausamedia_, aksi ini digelar pada Rabu siang, 20 Agustus 2025. Puluhan driver online menyatakan keprihatinan mendalam dan meminta pemerintah segera turun tangan. “Kami hanya ingin bekerja dengan tenang. Jangan matikan mata pencaharian kami,” ujar salah seorang peserta aksi seperti dikutip dari unggahan media itu.
Aksi ini juga menuai sorotan publik di media sosial. Dalam unggahan Threads, terlihat tagar #klausa, #maxim, #ojol, #unjukrasa, dan #beritaterkini digunakan untuk menggaungkan informasi demo tersebut. Hingga beberapa jam setelah dipublikasikan, unggahan itu mendapat respons berupa komentar, suka, dan dibagikan ulang oleh pengguna media sosial lain.
Massa aksi tampak membawa atribut sederhana, tidak terlihat spanduk besar atau alat peraga kompleks. Hanya bendera kuning bertanda logo, pakaian sehari-hari para driver, dan sebuah megafon sebagai alat komunikasi utama. Cuaca cerah di siang hari membuat orasi semakin lantang terdengar dan situasi di lapangan lebih jelas terlihat.
Dari sisi keamanan, aparat Satpol PP berbaris rapi di belakang pagar pembatas, menjaga jarak aman antara massa aksi dan pintu masuk kantor gubernur. Beberapa petugas tampak mengamati situasi sambil memegang alat komunikasi. Kehadiran aparat dimaksudkan agar aksi tidak meluas ke jalan raya atau mengganggu aktivitas perkantoran lain di sekitar kawasan tersebut.
Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Kaltim terkait alasan penyegelan kantor Maxim maupun respons atas tuntutan para driver. Aksi ini diharapkan menjadi pintu dialog antara pemerintah daerah, pihak perusahaan Maxim, dan komunitas driver online untuk mencari solusi terbaik.
Sejumlah pihak menilai bahwa aksi semacam ini menggambarkan betapa bergantungnya para pengemudi pada keberlangsungan operasional kantor penyedia layanan transportasi online. Kantor menjadi pusat administrasi, tempat mendapatkan perlengkapan, dan pusat pengaduan bila terjadi masalah dalam sistem aplikasi. Penutupan kantor tidak hanya berdampak pada operasional harian, tetapi juga pada kepercayaan para driver terhadap perlindungan hukum dan regulasi pemerintah.
Warga sekitar kantor gubernur yang menyaksikan aksi tersebut menyebutkan bahwa demonstrasi berjalan tertib. Tidak ada laporan kerusakan fasilitas umum atau gangguan lalu lintas berarti. Namun, suara orasi dan pekikan semangat dari massa aksi sempat menarik perhatian pengguna jalan yang melintas.
Demo puluhan driver Maxim ini juga memperlihatkan solidaritas antar-sesama pengemudi. Meski berasal dari berbagai latar belakang, mereka bersatu untuk menuntut hak bekerja dan mencari nafkah. Di tengah persaingan ketat industri transportasi online, persoalan administrasi dan regulasi sering kali menjadi pemicu konflik antara perusahaan, pemerintah, dan mitra pengemudi.
Kini publik menanti langkah konkret dari Pemprov Kaltim. Apakah segel kantor Maxim di Samarinda akan dibuka kembali sesuai tuntutan massa, atau justru akan ada kebijakan baru terkait regulasi perusahaan transportasi online di daerah tersebut.
Yang jelas, aksi pada Rabu siang ini menjadi pesan tegas bahwa para driver online siap menyuarakan aspirasi jika merasa hak mereka terancam. Pemerintah pun diharapkan dapat segera memberi kepastian hukum dan solusi, sehingga roda perekonomian sektor transportasi online tetap berjalan lancar tanpa hambatan.
(Laporan berdasarkan unggahan akun @klausamedia_ di Threads, Rabu, 20 Agustus 2025)