Sulawesi Tengah, SniperNew.id – Pagi tadi, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menghadiri acara bincang santai di Radio Republik Indonesia (RRI). Dalam kesempatan itu, ia menegaskan kembali komitmen pemerintah provinsi yang dipimpinnya untuk terus berfokus pada upaya meringankan beban hidup masyarakat, Jumat (04/10/2025).
Unggahan di akun media sosial pribadinya @anwarhafid14, menampilkan foto dirinya sedang berjabat tangan dengan salah satu perwakilan RRI seusai dialog. Dalam keterangan unggahannya, ia menyampaikan bahwa sejak awal memimpin, dirinya selalu memegang teguh prinsip agar pemerintah hadir benar-benar memberikan solusi atas permasalahan masyarakat.
“Pagi tadi saya hadir di RRI, berbincang tentang apa yang sedang menjadi fokus kerja saya. Sejak awal memimpin, satu hal yang terus saya pegang adalah bagaimana pemerintah bisa benar-benar meringankan beban masyarakat,” tulisnya dalam keterangan resmi.
Dalam pernyataannya, Anwar Hafid mengungkapkan pemahaman yang mendalam terhadap persoalan mendasar masyarakat Sulawesi Tengah. Menurutnya, kebutuhan dasar masyarakat seperti ekonomi, kesejahteraan sosial, serta akses terhadap layanan publik, merupakan prioritas yang harus segera dijawab oleh pemerintah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari lembaga pemerintahan, masyarakat, hingga dunia usaha, menjadi faktor penting untuk mewujudkan kebijakan yang benar-benar menyentuh masyarakat.
“Saya memahami betul apa yang menjadi permasalahan paling mendasar dari kehidupan masyarakat. Oleh karenanya, semua ini tentu tidak bisa dilakukan sendiri, saya membutuhkan dukungan, sinergi, dan partisipasi seluruh elemen pemerintahan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah,” lanjut Anwar.
Kehadiran Anwar Hafid di RRI bukan tanpa alasan. RRI sebagai lembaga penyiaran publik, selama ini memiliki peran penting sebagai corong komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Melalui dialog di radio, pemerintah dapat menyampaikan program, kebijakan, serta mendengar langsung masukan dari masyarakat luas.
RRI juga dikenal memiliki jangkauan siaran yang cukup luas hingga ke pelosok daerah. Hal ini memungkinkan pesan pemerintah bisa sampai ke masyarakat akar rumput yang mungkin belum terjangkau media digital sepenuhnya.
Dalam kesempatan itu, Anwar Hafid memanfaatkan momentum untuk membangun komunikasi publik yang lebih efektif, sekaligus menekankan perlunya partisipasi kolektif dalam menyelesaikan tantangan daerah.
Acara dialog berlangsung pada pagi hari, bertempat di studio RRI Sulawesi Tengah. Dari foto yang diunggah, tampak suasana hangat antara pihak RRI dan Gubernur. Kamera juga merekam momen jabat tangan sebagai simbol kerja sama dan sinergi.
Unggahan tersebut dipublikasikan sekitar dua jam lalu dari waktu penayangan, dan hingga saat ini telah mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.
Selain Gubernur Anwar Hafid, hadir pula tim dari RRI yang memfasilitasi jalannya dialog. Dalam foto yang diunggah, terlihat seorang perwakilan RRI menyambut gubernur dengan penuh keramahan. Kehadiran media, baik lokal maupun nasional, juga turut meliput jalannya acara tersebut.
Anwar Hafid menegaskan bahwa seluruh elemen pemerintahan di Sulawesi Tengah, termasuk OPD, lembaga vertikal, serta masyarakat sipil, memiliki peran penting dalam meringankan beban rakyat. Dengan adanya dukungan dan kerja sama dari semua pihak, ia optimis berbagai persoalan mendasar dapat teratasi secara bertahap.
Gubernur menegaskan, kebijakan yang diambil tidak boleh berhenti pada tataran wacana. Pemerintah provinsi, kata dia, harus memastikan program benar-benar menyentuh masyarakat.
Beberapa fokus utama pemerintahannya ke depan antara lain:
1. Peningkatan Ekonomi Daerah – dengan membuka akses usaha, mendukung UMKM, serta menarik investasi yang pro rakyat.
2. Pendidikan dan Kesehatan – menjamin masyarakat memperoleh layanan yang layak, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
3. Infrastruktur Dasar – pembangunan jalan, listrik, dan air bersih yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
4. Penguatan Sinergi Lintas Sektor – memastikan setiap kebijakan memiliki koordinasi yang baik antara provinsi, kabupaten/kota, hingga pemerintah desa.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari angka pertumbuhan, tetapi juga dari sejauh mana masyarakat merasakan manfaat nyata.
Anwar Hafid menekankan bahwa beban masyarakat tidak bisa ditanggung oleh pemerintah saja. Diperlukan keterlibatan masyarakat secara aktif, baik melalui partisipasi dalam kebijakan publik, maupun melalui gotong royong di tingkat akar rumput.
Sinergi ini, lanjutnya, merupakan jalan terbaik untuk menghadapi tantangan di Sulawesi Tengah, baik yang bersifat sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Unggahan Anwar Hafid di media sosial Threads menuai beragam komentar positif. Masyarakat menilai, sikap terbuka dan komunikatif yang ditunjukkan gubernur mencerminkan kepemimpinan yang ingin benar-benar dekat dengan rakyat.
Beberapa warga bahkan menyampaikan harapan agar pemerintah segera menindaklanjuti berbagai permasalahan mendesak, seperti harga kebutuhan pokok, akses pendidikan bagi anak-anak di pelosok, hingga pemerataan pembangunan di daerah terpencil.
Dalam unggahan tersebut, tampak sebuah foto di mana Anwar Hafid berjabat tangan dengan seorang staf RRI. Latar belakang menunjukkan banner bertuliskan program siaran, serta peralatan siaran yang digunakan untuk meliput acara. Foto itu menjadi bukti konkret adanya dialog resmi yang digelar antara pemerintah provinsi dan lembaga penyiaran publik.
Kehadiran Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, di RRI menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen pemerintah daerah dalam meringankan beban masyarakat. Dengan mengedepankan sinergi, dukungan, dan partisipasi seluruh elemen pemerintahan serta masyarakat, ia optimis berbagai persoalan mendasar dapat diselesaikan.
Komunikasi publik yang efektif, seperti dialog melalui media, diyakini akan semakin memperkuat hubungan pemerintah dengan rakyat. Harapan besar kini tertuju pada implementasi nyata dari program-program yang dicanangkan, sehingga visi meringankan beban masyarakat dapat benar-benar dirasakan di seluruh penjuru Sulawesi Tengah. (red)