Manado, SniperNew.id – Suasana penuh sukacita dan rasa syukur mewarnai Gereja GMIM Agape Malendeng, Kota Manado, Minggu (5/10/2025), ketika Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Viktor Mailangkay, SH., MH., secara resmi menyerahkan hadiah kepada para pemenang Turnamen “Sulut Bermazmur”. Kegiatan rohani yang digagas di bawah naungan Sinode GMIM ini menjadi momentum kebangkitan spiritual umat dan wujud nyata dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terhadap pembinaan iman masyarakat, Minggu (05/10).
Didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Sulut, Ir. Deicy Paat, ST., M.Si., Mailangkay menegaskan bahwa kegiatan bernafaskan firman seperti ini memiliki makna mendalam dalam memperkuat nilai moral dan persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Sulut yang majemuk.
Acara dimulai dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Ketua Jemaat GMIM Agape Malendeng, Pdt. Yolanda Kasenda, S.Th. Ibadah berlangsung khidmat, diiringi alunan pujian dan doa bersama seluruh peserta serta jemaat yang memenuhi gedung gereja.
Dalam khotbahnya, Pdt. Yolanda mengingatkan pentingnya Mazmur sebagai ekspresi keintiman antara manusia dengan Tuhan. “Mazmur bukan sekadar nyanyian, tetapi doa yang hidup—seruan hati manusia yang berserah dan memuji Sang Pencipta di tengah pergumulan hidup,” ujarnya dengan suara bergetar.
Ia juga menekankan bahwa di tengah arus modernisasi yang sering mengikis nilai spiritual, kegiatan seperti Sulut Bermazmur menjadi ruang bagi umat untuk kembali meneguhkan iman dan merefleksikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Turnamen “Sulut Bermazmur” merupakan ajang rohani yang diinisiasi oleh Sinode GMIM sebagai sarana memperkuat kebersamaan antarjemaat melalui pembacaan dan penghayatan Kitab Mazmur. Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai wilayah di Sulawesi Utara – mulai dari Manado, Minahasa, Tomohon, hingga Bolaang Mongondow.
Berbeda dari lomba konvensional, turnamen ini bukan sekadar kompetisi, melainkan panggilan spiritual untuk menyalurkan iman lewat firman Tuhan. Para peserta menampilkan pembacaan mazmur dengan penuh penghayatan, menggambarkan kedalaman relasi pribadi dengan Allah.
Menurut panitia, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan solidaritas antarjemaat dan menanamkan semangat persaudaraan lintas wilayah serta usia. “Melalui mazmur, kita belajar memuji Tuhan dengan tulus hati dan menjadikan iman sebagai kekuatan hidup,” ujar salah satu panitia pelaksana.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Viktor Mailangkay menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada panitia, peserta, serta seluruh jemaat yang telah berpartisipasi. Ia menilai bahwa kegiatan bermazmur merupakan wujud nyata kehidupan beriman yang berdampak sosial dan moral bagi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni atau perlombaan. Ini adalah momentum pembaharuan iman dan panggilan untuk memperdalam hubungan kita dengan Tuhan. Melalui mazmur, kita diajak untuk merenungkan kasih Tuhan dan menyalurkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Mailangkay yang disambut tepuk tangan meriah jemaat.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus berkomitmen mendukung kegiatan rohani lintas denominasi sebagai bagian dari pembangunan manusia seutuhnya. “Pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pembangunan karakter dan spiritualitas. Tanpa nilai iman, pembangunan fisik akan kehilangan arah dan makna,” tandasnya.
Kepala Dinas PUPR Sulut, Ir. Deicy Paat, ST., M.Si., yang turut hadir mendampingi Wakil Gubernur, menambahkan bahwa di balik kerja keras pemerintah membangun infrastruktur, pembangunan rohani harus tetap berjalan beriringan.
“Pembangunan fisik memang penting, namun pembangunan rohani jauh lebih mendasar. Melalui kegiatan seperti ini, kita membangun hati dan karakter. Dari iman yang kuat, akan lahir masyarakat yang tangguh, beretika, dan penuh kasih,” tutur Deicy Paat.
Ia juga berharap agar Sulut Bermazmur dapat menjadi agenda rutin tahunan dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia untuk mengadakan kegiatan serupa. “Sulut dikenal dengan kerukunan dan toleransinya. Mari kita jaga itu lewat kegiatan rohani yang menumbuhkan kebersamaan dan kasih antarumat,” tambahnya.
Setelah sambutan, acara berlanjut dengan penyerahan hadiah dan penghargaan kepada para pemenang turnamen. Satu per satu nama pemenang diumumkan, disambut tepuk tangan hangat dan sorak sukacita jemaat. Wakil Gubernur bersama Kadis PUPR menyerahkan trofi, piagam, serta hadiah simbolis kepada para peserta terbaik yang dinilai memiliki penghayatan dan interpretasi mazmur paling mendalam.
Para peserta yang menerima penghargaan tidak hanya datang dari Manado, tetapi juga dari kabupaten dan kota lainnya. Mereka mengungkapkan rasa syukur karena kegiatan ini memberi pengalaman spiritual yang memperkaya iman.
“Saya merasa terberkati bisa ikut berpartisipasi. Membaca Mazmur membuat saya lebih dekat dengan Tuhan dan belajar bersyukur dalam segala keadaan,” ungkap salah satu peserta dari GMIM wilayah Minahasa.
Kegiatan Sulut Bermazmur dinilai memiliki dampak positif yang luas, tidak hanya bagi gereja, tetapi juga bagi masyarakat umum. Di tengah dunia yang semakin individualistis, kegiatan ini menjadi sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan spiritual antarjemaat serta memupuk toleransi antarumat beragama.
Menurut pengamat sosial keagamaan yang turut hadir, kegiatan rohani seperti ini berkontribusi dalam membangun moralitas publik.
“Ketika pemerintah mendukung kegiatan berbasis iman, itu menunjukkan bahwa pembangunan spiritual mendapat ruang yang setara dengan pembangunan ekonomi dan sosial. Inilah ciri khas Sulawesi Utara yang menjunjung tinggi nilai religius dan kemanusiaan,” ujar pengamat tersebut.
Dalam penutup acara, Pdt. Yolanda Kasenda kembali menyampaikan pesan rohani kepada seluruh jemaat dan peserta. Ia mengajak umat untuk terus memelihara kehidupan bermazmur — bukan hanya di gereja, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari.
“Setiap mazmur yang kita baca seharusnya menjadi cermin kehidupan kita. Ketika kita memuji Tuhan, kita juga dipanggil untuk hidup saling mengasihi dan menebar damai,” ujarnya.
Wakil Gubernur Viktor Mailangkay juga berpesan agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai agenda seremonial semata. “Mari kita teruskan semangat bermazmur ini dalam kehidupan nyata — di rumah, di lingkungan kerja, dan di tengah masyarakat. Dengan demikian, Sulawesi Utara akan menjadi daerah yang tidak hanya maju, tetapi juga beriman dan berkarakter,” katanya menutup acara dengan penuh semangat.
Acara kemudian diakhiri dengan doa penutup dan sesi foto bersama antara pemerintah daerah, panitia, dan seluruh peserta. Suasana penuh kegembiraan dan kehangatan terasa di seluruh area gereja. Lantunan lagu-lagu pujian mengiringi kebersamaan jemaat yang saling bersalaman, menandai akhir kegiatan yang penuh berkat.
Turnamen “Sulut Bermazmur” tahun 2025 menjadi bukti bahwa iman dan persaudaraan dapat tumbuh melalui firman. Pemerintah dan gereja berjalan beriringan membangun masyarakat yang berakar pada nilai kasih dan moralitas kristiani. Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini menjadi simbol pengharapan dan refleksi spiritual di tengah dunia modern yang terus berubah.
Dengan semangat bermazmur, jemaat GMIM Agape Malendeng dan seluruh peserta pulang membawa pesan yang sama: bahwa iman yang dihidupi dan diwujudkan dalam kasih akan menuntun Sulawesi Utara menjadi tanah yang rukun, sejahtera, dan diberkati.
Penulis: (Zakharia)
Editor: (Tim Redaksi SniperNew.id)