Berita Daerah

Jembatan Tua Sukoharjo IV di Pringsewu Akan Diperbaiki, Warga Desa Sekitar Sambut Harapan Baru

107
×

Jembatan Tua Sukoharjo IV di Pringsewu Akan Diperbaiki, Warga Desa Sekitar Sambut Harapan Baru

Sebarkan artikel ini

Pringsewu, SniperNew.id – Harapan masyarakat terhadap perbaikan infrastruktur di wilayah pedesaan Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, mulai menampakkan titik terang. Salah satu perhatian utama datang dari unggahan video akun media sosial Facebook milik Riyanto Pamungkas, yang memperlihatkan kondisi Jembatan Sukoharjo IV – penghubung utama antara wilayah Sukoharjo IV dan Desa Podomoro  yang tampak sudah sangat memprihatinkan, Selasa (07/10).

Dalam unggahan video berdurasi pendek tersebut, terlihat Bupati Pringsewu bersama sejumlah pejabat setempat meninjau langsung lokasi jembatan gantung berbahan kayu yang tampak rapuh dan usang. Di bawah unggahan video itu, tertulis keterangan yang menjelaskan bahwa jembatan tersebut sudah berusia lama dan sangat membutuhkan perhatian.

“Jembatan Sukoharjo IV yang menghubungkan ke Desa Podomoro ini sudah berumur lama dan memprihatinkan. Akhirnya, setelah kita koordinasikan dengan pihak-pihak terkait, insyaallah jembatan ini akan diperbaiki tahun ini. Aamiin,” tulis akun Riyanto Pamungkas dalam unggahan tersebut.

Unggahan itu sontak menuai banyak respons dari masyarakat Pringsewu. Hingga kini, video tersebut telah memperoleh lebih dari 3.200 tanda suka, 404 komentar, dan dibagikan lebih dari 50 kali. Komentar-komentar yang muncul kebanyakan berisi ucapan terima kasih, doa, dan juga permintaan agar pemerintah daerah memperhatikan kondisi infrastruktur lain di wilayah sekitar.

Berdasarkan video yang diunggah, tampak kondisi Jembatan Sukoharjo IV sudah sangat mengkhawatirkan. Kayu lantai jembatan terlihat lapuk dan berlubang di beberapa bagian, dengan tali baja yang tampak kendur. Jembatan yang melintang di atas sungai berwarna kecokelatan ini masih digunakan warga sebagai jalur utama penghubung antar desa untuk kegiatan sehari-hari, termasuk akses ekonomi dan pendidikan.

Kondisi tersebut membuat warga khawatir akan keselamatan saat melintasi jembatan. Sejumlah warga bahkan menyampaikan bahwa jembatan itu sudah lama tidak pernah diperbaiki secara menyeluruh, hanya dilakukan tambal sulam seadanya oleh masyarakat sekitar.

Unggahan tersebut menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka. Salah satunya, komentar dari Eplin Okta Pratama yang menyoroti kondisi jembatan di daerah lain yang juga mengalami kerusakan serupa.

“Tolong ditinjau Pekon Kedaung, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu. Jembatan penyeberangan sungai Kedaung sangat memprihatinkan, menghubungkan enam dusun. Untuk akses hasil bumi sangat sulit, harus turun ke sungai, tidak ada akses jalan alternatif ketika air sungai banjir. Terima kasih, semoga direspons Pak Bupati,” tulisnya.

Komentar lain datang dari Iyuslaina yang juga menyoroti jembatan di Pekon Kedaung. “Jembatan di Pekon Kedaung, Kecamatan Pardasuka, Pak, sudah lama tak diperbaiki,” ujarnya singkat.

Selain itu, Elmi Rohman turut menyinggung kondisi jalan di wilayah lain di Pringsewu yang belum tersentuh perbaikan.

“Coba sidak dulu jalan dari SLTP 01 Patoman Pagelaran sampai Desa Karang, dari zaman Bupati pertama Pringsewu sampai sekarang belum pernah tersentuh. Jalannya sudah parah, Pak Bupati,” tulisnya.

Tidak hanya warga dari Sukoharjo IV dan Podomoro, sejumlah masyarakat dari desa lain juga ikut menitipkan harapan agar Bupati Pringsewu meninjau wilayah mereka.

“Pak Bupati Riyanto Pamungkas, mohon disidak jalan alternatif Bumiyayu ke Banyumas lewat Desa Banjar Rejo yang menggunakan getek. Mohon dibangunkan segera jembatan beton, karena beberapa besi sudah ada, tinggal dirakit saja. Kalau tidak segera, besi itu bisa habis dicuri. Jalan itu penting karena memangkas perjalanan dari Banyumas 30–40 menit dibanding memutar lewat Ganjaran–Pringsewu–Taman Salak.”

Warga lain, Endri Yanto, berharap agar jembatan di wilayah Bumi Arum–Banjarejo juga mendapat perhatian serupa.

“Alhamdulillah sat set, tinggal penghubung Bumi Arum–Banjarejo semoga bisa juga terlaksana, aamiin,” tulisnya.

Frans Nagoya turut menambahkan. “Banjarejo yang lebih penting dibangun jembatan, Pak.”

Sementara itu, Novan Kriswanto menyampaikan rasa syukur karena jembatan di dekat lahan sawahnya akan diperbaiki. “Wah, jembatan dekat lahan sawah saya ini, Pak Bupati. Itu sudah dibenahi, kemarin berlubang. Alhamdulillah sudah mau diperbaiki,” tulisnya.

Melalui unggahan itu, Bupati Pringsewu menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait agar perbaikan jembatan Sukoharjo IV dapat segera direalisasikan tahun ini. Langkah itu dilakukan setelah meninjau langsung lokasi dan mendengarkan keluhan warga.

Pemerintah daerah disebut akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur yang berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, terutama akses penghubung antar-desa dan jalur distribusi hasil pertanian.

Riyanto Pamungkas juga menegaskan, pembangunan jembatan merupakan bagian penting dari pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Pringsewu. Ia berharap agar masyarakat tetap bersabar dan mendukung program pembangunan dengan tertib dan aktif memberikan informasi apabila ada kendala di lapangan.

Jembatan Sukoharjo IV merupakan satu-satunya akses utama yang menghubungkan masyarakat di dua wilayah kecamatan. Kerusakannya berimbas besar terhadap mobilitas warga. Selain menghambat transportasi hasil pertanian, kondisi ini juga menyulitkan pelajar dan warga yang hendak menuju fasilitas umum seperti sekolah, pasar, maupun puskesmas.

Ketika musim hujan tiba, air sungai di bawah jembatan sering meluap, membuat warga terpaksa menyeberang dengan perahu atau mencari jalan memutar yang jaraknya jauh. Hal ini berdampak pada peningkatan biaya transportasi dan menurunkan efisiensi kegiatan ekonomi warga.

Fenomena komentar masyarakat di unggahan tersebut menunjukkan bahwa media sosial kini menjadi sarana komunikasi efektif antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan platform digital, warga dapat langsung menyampaikan keluhan dan kebutuhan mereka tanpa harus melalui proses birokrasi yang panjang.

Meski begitu, masyarakat juga berharap agar aspirasi mereka tidak berhenti pada ruang digital saja, melainkan benar-benar diwujudkan dalam bentuk nyata di lapangan.

“Alhamdulillah, terima kasih ya Pak, semoga cepat terealisasi. Aamiin,” tulis Mamik Maryuni menutup komentarnya yang disertai emotikon tangan berdoa.

Selain menanggapi langsung laporan warga, Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga diharapkan lebih aktif melakukan inspeksi lapangan atau sidak ke berbagai wilayah pelosok. Banyak warga menilai, masih ada sejumlah titik jalan dan jembatan lain yang kondisinya tak kalah memprihatinkan, seperti di Pekon Kedaung, Bumi Arum, Banjarejo, dan Karang.

Pemerintah diharapkan dapat mengalokasikan anggaran yang memadai dalam APBD perubahan maupun tahun anggaran berikutnya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar.

Rencana perbaikan Jembatan Sukoharjo IV menjadi kabar gembira bagi masyarakat setempat. Meski baru sebatas janji dan koordinasi awal, langkah ini memberi sinyal bahwa pemerintah daerah serius memperhatikan kebutuhan warganya.

Kini masyarakat hanya berharap agar rencana tersebut benar-benar segera terealisasi, agar akses ekonomi, sosial, dan pendidikan kembali berjalan lancar tanpa rasa khawatir saat melintasi jembatan yang sudah berusia puluhan tahun itu.

Dengan adanya komunikasi dua arah melalui media sosial, masyarakat berharap tidak ada lagi wilayah yang tertinggal dalam pembangunan. Seperti kata salah satu warga, “Semoga semua jembatan di Pringsewu yang rusak segera diperbaiki. Karena jalan dan jembatan adalah nadi kehidupan warga desa.”

(Pringsewu, Lampung)/ (abd/ahm).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *