Berita Daerah

Bupati Pesawaran Tinjau Warga Terdampak Hujan dan Angin Kencang, Salurkan Bantuan

191
×

Bupati Pesawaran Tinjau Warga Terdampak Hujan dan Angin Kencang, Salurkan Bantuan

Sebarkan artikel ini

Pesawaran, SniperNew.d – Selasa 2 September 2025 Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada Minggu (31/8/2025) sore menyebabkan sebuah rumah warga di Dusun 1 RT 01 Desa Kebagusan, Kecamatan Gedong Tataan, roboh. Peristiwa ini mengundang perhatian Bupati Pesawaran, Hj. Nanda Indira B., S.E., M.M., yang turun langsung ke lokasi kejadian pada Senin (1/9/2025) untuk meninjau kondisi korban sekaligus menyerahkan bantuan.

Rumah yang terdampak merupakan milik Erlisa (50), seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suami dan dua anaknya. Bangunan sederhana berbahan geribik bambu tersebut diketahui telah berdiri selama lebih dari 25 tahun. Saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Pesawaran sekitar pukul 15.30 WIB, rumah tersebut tidak mampu menahan terpaan cuaca buruk sehingga ambruk seketika. Beruntung, seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp85 juta, mencakup kerusakan total bangunan serta perabotan rumah tangga yang ikut rusak.

Dalam kunjungannya, Bupati Nanda hadir bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Pesawaran, di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pelaksana Tugas Kasat Pol PP, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfotiksan), Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Bagian Kesra, Camat Gedong Tataan, Kepala Desa Kebagusan, serta perangkat desa setempat.

Kehadiran Bupati Nanda menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya yang terdampak bencana. Ia menyampaikan rasa empati kepada keluarga Erlisa dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membantu meringankan beban korban.

“Saya turut prihatin atas musibah yang menimpa Ibu Erlisa dan keluarga. Semoga Bapak dan Ibu sekeluarga diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi ujian ini,” ujar Nanda di hadapan warga setempat.

Tidak hanya sekadar kunjungan, Bupati Nanda juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membantu keluarga Erlisa memiliki kembali tempat tinggal yang layak huni.

“Kami hadir untuk memastikan kondisi korban sekaligus memberikan bantuan. Melalui program Baznas Pesawaran, kami menyalurkan bantuan Bedah Rumah Layak Sehat (Berkat) senilai Rp16 juta,” jelasnya.

Selain bantuan tersebut, BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Pesawaran juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa bahan pangan, kasur, atap asbes, alat kebersihan, karpet, serta kebutuhan pokok lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari korban pasca-bencana.

Peristiwa robohnya rumah keluarga Erlisa mengundang simpati masyarakat sekitar. Sejak kejadian, warga Dusun 1 RT 01 Desa Kebagusan bergotong royong membersihkan puing-puing rumah. Semangat gotong royong ini memperlihatkan solidaritas antarwarga dalam menghadapi musibah.

Saat ini, keluarga Erlisa bersama suami dan kedua anaknya menumpang di rumah saudara terdekat sambil menunggu proses pembangunan rumah baru melalui bantuan pemerintah. Kehadiran aparat desa dan kecamatan turut membantu proses pendataan dan penyaluran bantuan.

Kepala Desa Kebagusan menyampaikan bahwa rumah korban memang sudah tidak layak huni sebelum peristiwa terjadi. Kondisi bangunan yang rapuh membuat rumah tersebut rentan terhadap cuaca ekstrem.

Gambar Bupati pesawaran saat tinjau lokasi rumah warga yang terdampak, pada hari Minggu (31/08/2025) sore, Doc. SniperNew.id/Sufiyawan.

Rumah ini memang sudah lama berdiri, lebih dari dua dekade. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Semoga bantuan pemerintah dapat mempercepat pemulihan,” ujarnya.

Kejadian ini menjadi pengingat akan potensi bencana yang dihadapi masyarakat di tengah perubahan iklim. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Lampung. Kabupaten Pesawaran termasuk salah satu daerah rawan bencana angin puting beliung dan banjir karena kondisi geografisnya yang berada di pesisir dan memiliki wilayah perbukitan.

Kepala BPBD Pesawaran, yang turut mendampingi Bupati Nanda, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem. Ia meminta warga segera melapor kepada pemerintah desa atau pihak berwenang jika ada bangunan yang kondisinya sudah tidak layak.

Kami mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kondisi rumah masing-masing. Jika ada rumah yang sudah tidak kokoh, segera laporkan agar dapat didata untuk program bantuan. Kami juga rutin melakukan sosialisasi mitigasi bencana agar warga lebih siap,” katanya.

Bantuan Bedah Rumah Layak Sehat (Berkat) yang diberikan kepada keluarga Erlisa merupakan salah satu program kerja sama Pemerintah Kabupaten Pesawaran dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat. Program ini bertujuan membantu masyarakat kurang mampu memiliki tempat tinggal yang layak huni.

Sejak diluncurkan, program Berkat telah membantu puluhan keluarga di berbagai kecamatan di Pesawaran. Bantuan berupa dana pembangunan rumah senilai Rp16 juta diberikan untuk memperbaiki atau membangun kembali rumah yang tidak layak huni.

Menurut Bupati Nanda, program ini akan terus diperluas mengingat banyaknya warga yang membutuhkan bantuan perumahan.

“Kami berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui program Berkat. Kami juga akan memperkuat sinergi dengan pihak swasta dan masyarakat agar lebih banyak keluarga yang terbantu,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Nanda juga mengajak masyarakat untuk saling peduli dan memperkuat solidaritas sosial. Ia menilai bahwa semangat gotong royong merupakan modal penting dalam membangun Pesawaran yang tangguh menghadapi bencana.

“Musibah ini mengingatkan kita semua bahwa bencana bisa menimpa siapa saja, kapan saja. Kita perlu saling membantu dan menjaga lingkungan sekitar. Saya apresiasi warga Desa Kebagusan yang sigap membantu membersihkan puing-puing rumah korban,” ujarnya.

Selain itu, Nanda menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Ia meminta BPBD dan perangkat desa untuk terus memantau wilayah rawan bencana serta memastikan kesiapan peralatan darurat.

Musibah robohnya rumah tentu meninggalkan trauma bagi keluarga korban, terutama anak-anak. Dinas Sosial Kabupaten Pesawaran berencana memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga Erlisa untuk membantu mereka pulih dari dampak psikologis pasca-bencana.

Kepala Dinas Sosial menyampaikan bahwa dukungan moral dan psikologis sama pentingnya dengan bantuan material.

“Kami akan menugaskan tenaga kesejahteraan sosial untuk mendampingi keluarga korban. Harapannya mereka bisa bangkit dan segera menjalani kehidupan seperti biasa,” ungkapnya.

Bencana angin kencang dan hujan deras yang menyebabkan rumah roboh ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Para pejabat yang hadir mengingatkan bahwa perubahan iklim turut memengaruhi pola cuaca ekstrem. Oleh karena itu, masyarakat diajak berperan aktif dalam menjaga lingkungan, seperti menanam pohon, menjaga saluran air, dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita semua harus berperan aktif agar wilayah kita lebih siap menghadapi bencana,” ujar Camat Gedong Tataan saat ditemui di lokasi kejadian.

Proses pembangunan rumah baru untuk keluarga Erlisa dijadwalkan segera dimulai dalam waktu dekat. Pemerintah daerah akan bekerja sama dengan perangkat desa, relawan, dan masyarakat sekitar untuk mempercepat proses pembangunan.

Kepala BPBD menegaskan bahwa pihaknya akan mengutamakan pembangunan rumah yang lebih kokoh dan aman dari ancaman cuaca ekstrem.

“Kami akan memastikan rumah yang dibangun lebih kuat dan sesuai standar agar tidak mudah roboh jika terjadi angin kencang,” katanya.

Dengan bantuan yang telah disalurkan dan dukungan berbagai pihak, keluarga Erlisa diharapkan dapat segera memiliki rumah layak huni kembali. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bencana dan kepedulian sosial adalah kunci untuk menghadapi tantangan alam di masa depan.

Penulis: (Sufiyawan)

Editor: (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *