Pringsewu, SniperNew.id – Suasana malam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Jalan Lintas Pringsewu–Sukoharjo, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Senin (11/08/2025) mendadak menjadi sorotan warga. Pasalnya, terlihat antrean panjang kendaraan, mayoritas mobil bak terbuka dan truk, yang mengular hingga keluar area SPBU dan memadati ruas jalan utama.
Berdasarkan pantauan SniperNew.id di lokasi sekitar pukul 20.30 WIB, barisan kendaraan tampak memanjang dari dalam area SPBU hingga ke badan jalan. Mobil-mobil tersebut didominasi jenis pikap dan truk yang sebagian besar menggunakan bak tertutup terpal biru maupun hitam. Tidak hanya itu, sejumlah kendaraan roda dua juga terlihat menunggu giliran di jalur pengisian bahan bakar.
Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas di sekitar SPBU menjadi tersendat. Beberapa pengguna jalan terpaksa memperlambat laju kendaraannya untuk menghindari kemacetan, sementara sebagian lainnya memilih mencari jalur alternatif.
Saat dikonfirmasi, salah satu karyawan SPBU yang berada di lokasi, Fajarisuk, membenarkan bahwa antrean panjang tersebut merupakan imbas dari kegiatan pengecoran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.
“Mobil mengantri untuk melakukan pengecoran BBM Solar, dari sebelum Magrib tadi,” ujar Fajarisuk kepada SniperNew.id.
Kegiatan pengecoran ini, menurutnya, sudah berlangsung sejak sore dan terus berlanjut hingga malam hari. Meskipun demikian, ia tidak menjelaskan lebih rinci terkait jumlah kendaraan yang terlibat maupun tujuan akhir dari pengecoran tersebut.
Istilah pengecoran dalam konteks ini merujuk pada pembelian BBM dalam jumlah besar yang diisikan langsung ke dalam tangki atau wadah tambahan di kendaraan, untuk kemudian dipindahkan atau digunakan dalam keperluan tertentu. Praktik ini kerap menjadi sorotan karena berpotensi mengganggu ketersediaan BBM bagi masyarakat umum.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, proses pengisian Solar dilakukan berulang pada sejumlah kendaraan yang tampak sudah dimodifikasi pada bagian tangki atau baknya. Beberapa sopir terlihat menunggu di dalam mobil, sementara yang lain berdiri di sekitar area pengisian.
Tidak ada petugas keamanan khusus yang terlihat mengatur jalannya antrean di luar area SPBU. Hal ini membuat sebagian pengguna jalan yang melintas harus ekstra hati-hati karena sebagian kendaraan memakan badan jalan.
Sejumlah warga sekitar yang enggan disebutkan namanya menyampaikan keluhan terkait antrean panjang tersebut. Mereka menilai antrean akibat pengecoran sering kali menimbulkan kemacetan, terutama pada jam sibuk sore dan malam.
“Kalau antrean panjang seperti ini, kendaraan lain susah lewat. Kadang sampai menutup setengah jalan. Apalagi kalau ada kendaraan besar yang mau lewat,” ungkap salah seorang warga yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi SPBU.
Warga lainnya juga berharap pihak terkait dapat melakukan pengawasan lebih ketat terhadap praktik pengecoran BBM subsidi, mengingat Solar merupakan bahan bakar yang disubsidi pemerintah dan diperuntukkan bagi kendaraan tertentu sesuai ketentuan.
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 dan Surat Edaran BPH Migas, BBM bersubsidi jenis Solar hanya diperuntukkan bagi kendaraan tertentu seperti angkutan umum barang, angkutan umum penumpang, kendaraan pelayanan umum, dan nelayan. Penggunaan BBM subsidi untuk tujuan komersial atau dalam jumlah berlebih tanpa izin resmi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran.
Jika praktik pengecoran terbukti melanggar aturan distribusi BBM subsidi, pelaku dapat dikenakan sanksi, mulai dari penghentian suplai BBM hingga sanksi pidana sesuai Pasal 55 UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Dari tiga momen yang berhasil diabadikan SniperNew.id, tampak jelas suasana di SPBU tersebut:
1. Antrean Mobil Bak dan Truk
Mobil-mobil jenis pikap dan truk dengan bak tertutup terpal biru dan hitam memenuhi jalur pengisian Solar. Beberapa bahkan berhenti hingga ke luar area SPBU dan memasuki ruas jalan utama.
2. Aktivitas Warga dan Pengendara Motor
Di sekitar SPBU, sejumlah pengendara motor dan warga berkumpul, sebagian menunggu giliran, sebagian lain berteduh karena cuaca hujan gerimis di sore harinya.
3. Pengisian di Malam Hari
Lampu SPBU menyala terang, sementara di setiap jalur pengisian tampak petugas dan sopir yang silih berganti mengisi BBM. Jalur pengisian khusus Solar terlihat paling padat.
Situasi ini memunculkan harapan agar pihak terkait, baik pemerintah daerah, Pertamina, maupun aparat penegak hukum, dapat melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Tujuannya, memastikan distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran, sekaligus menghindari potensi kelangkaan akibat praktik pengecoran berskala besar.
Pengawasan ketat juga diharapkan dapat mengurangi antrean panjang yang mengganggu kelancaran lalu lintas di kawasan Jalan Lintas Pringsewu–Sukoharjo. Selain itu, penegakan aturan yang konsisten akan memberikan efek jera kepada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan celah distribusi BBM bersubsidi.
SniperNew.id akan terus memantau perkembangan situasi ini, termasuk tanggapan resmi dari pihak Pertamina dan pemerintah daerah terkait dugaan pengecoran BBM Solar di SPBU Pringsewu. Hingga berita ini diturunkan, antrean kendaraan masih terlihat di lokasi, meski mulai berkurang dibandingkan awal malam.
Kalau mau, saya juga bisa buatkan versi investigatif lebih tajam dengan memuat kronologi lengkap dan analisis potensi pelanggaran aturan BBM subsidi, sambil tetap aman secara kode etik.
Apakah Anda ingin saya lanjutkan ke versi itu?. (Tim Red).