Yogyakarta, SniperNew.id – Kota pelajar Yogyakarta bersiap menggelar sebuah aksi solidaritas besar-besaran dari para pengemudi ojek online (ojol). Aksi ini akan menjadi bentuk penghormatan sekaligus dukungan moral terhadap rekan sejawat mereka yang meninggal dunia saat mengikuti aksi unjuk rasa di Jakarta beberapa waktu lalu, Jumat (29/08).
Unggahan dari akun media sosial infojatim.co.id yang beredar di platform Threads menyebutkan bahwa aksi solidaritas tersebut rencananya akan diikuti oleh berbagai komunitas ojol dari wilayah Yogyakarta.
Tujuan utama kegiatan ini bukan hanya untuk mengenang almarhum, melainkan juga untuk menyuarakan rasa duka, solidaritas, serta menuntut keadilan atas peristiwa tragis yang menimpa rekan mereka.
Dalam unggahan tersebut, terlihat jelas nuansa emosional yang menyelimuti para pengemudi ojol. Narasi yang ditulis menyebutkan bahwa mereka tidak hanya berangkat sebagai pekerja transportasi daring, melainkan juga sebagai keluarga besar yang saling menguatkan satu sama lain.
“Yogyakarta bersiap menggelar aksi solidaritas untuk mengenang rekan pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dunia saat mengikuti unjuk rasa di Jakarta. 😢 Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan rasa duka dan menuntut keadilan bagi almarhum,” demikian bunyi keterangan unggahan tersebut.
Keterangan ini menegaskan bahwa para ojol di Yogyakarta tidak ingin tragedi ini berlalu begitu saja. Mereka berharap agar suara mereka didengar oleh pemerintah, aparat penegak hukum, serta masyarakat luas, bahwa perjuangan seorang ojol yang gugur saat memperjuangkan haknya patut mendapatkan perhatian dan tindak lanjut.
Rencana aksi ini disambut luas oleh komunitas-komunitas ojol di berbagai sudut Yogyakarta. Sebagai kota dengan jumlah pengemudi ojol yang cukup besar, Yogyakarta kerap dikenal memiliki solidaritas yang kuat di kalangan para driver.
Unggahan infojatim.co.id menyebutkan bahwa aksi solidaritas ini akan diikuti oleh berbagai komunitas ojol. Artinya, bukan hanya satu atau dua kelompok saja yang akan turun, melainkan puluhan hingga ratusan pengemudi diperkirakan turut serta. Hal ini memperlihatkan betapa kuatnya ikatan emosional yang terjalin di antara para ojol, meskipun mereka berasal dari aplikasi berbeda maupun komunitas yang beragam.
Dalam foto yang disertakan, tampak sejumlah pengemudi ojol sedang berbincang dengan raut wajah serius. Mereka mengenakan atribut khas, seperti jaket hijau yang menjadi identitas para ojol, serta rompi komunitas yang menunjukkan kekompakan mereka. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan kekuatan moral untuk menyuarakan kepedulian terhadap rekan mereka yang telah tiada.
Aksi solidaritas ini kemudian dipopulerkan melalui berbagai tanda pagar (tagar) yang digunakan, antara lain:
#AksiSolidaritasOjol
#OjolJogjaBerduka
#SolidaritasTanpaBatas
#YogyakartaBerduka
#OjekOnline
#KeadilanUntukOjol
Tagar-tagar ini bukan hanya sekadar simbol digital, melainkan bentuk pengikat emosi yang memperkuat pesan perjuangan mereka. Melalui media sosial, isu ini semakin meluas dan menjadi sorotan publik. Dukungan tidak hanya datang dari sesama ojol, melainkan juga masyarakat umum yang bersimpati terhadap perjuangan kaum pekerja transportasi daring.
Peristiwa yang melatarbelakangi aksi solidaritas ini berawal dari aksi unjuk rasa para pengemudi ojol di Jakarta. Aksi tersebut menuntut sejumlah kebijakan yang dianggap merugikan driver, salah satunya terkait dengan regulasi tarif dan kebijakan perusahaan aplikasi.
Namun, di tengah aksi tersebut, seorang pengemudi ojol dilaporkan meninggal dunia. Kabar duka ini menyebar dengan cepat ke berbagai daerah, termasuk Yogyakarta. Rasa duka mendalam menyelimuti para driver yang merasa bahwa almarhum adalah bagian dari keluarga besar ojol di seluruh Indonesia.
Kematian tersebut kemudian menjadi simbol perjuangan sekaligus pengingat bahwa kesejahteraan dan keselamatan para ojol harus lebih diperhatikan. Oleh sebab itu, rekan-rekan sejawatnya di Yogyakarta bersepakat untuk menggelar aksi solidaritas, agar kasus ini tidak dipandang sebelah mata.
Salah satu tujuan utama dari aksi solidaritas ini adalah menuntut keadilan bagi almarhum. Bagi para ojol, kematian seorang rekan dalam aksi perjuangan adalah peristiwa besar yang tidak boleh dianggap biasa. Mereka menuntut adanya kejelasan, investigasi, serta langkah nyata dari pihak berwenang untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, aksi ini juga menjadi sarana untuk menyuarakan kepedulian terhadap kondisi kerja para pengemudi ojol. Seperti diketahui, profesi sebagai driver ojek online memiliki risiko tinggi di jalan raya, mulai dari kecelakaan lalu lintas, tindak kriminalitas, hingga tekanan ekonomi akibat persaingan dan kebijakan tarif.
Para ojol berharap, melalui aksi ini, pemerintah maupun perusahaan aplikasi transportasi daring dapat mendengar aspirasi mereka dengan lebih serius.
Tidak mengherankan jika Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang bergerak cepat dalam merespons kabar duka ini. Sebagai kota yang dikenal dengan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas, Yogyakarta sering kali menjadi pusat gerakan sosial.
Komunitas ojol di kota ini kerap mengadakan berbagai kegiatan kebersamaan, mulai dari bakti sosial, penggalangan dana untuk sesama driver yang terkena musibah, hingga aksi solidaritas seperti yang direncanakan saat ini. Hal ini membuktikan bahwa solidaritas bukan hanya jargon, tetapi benar-benar terwujud dalam tindakan nyata.
Meski rencana aksi ini mendapat dukungan luas, pihak kepolisian dan pemerintah daerah diperkirakan akan melakukan koordinasi untuk memastikan kegiatan berjalan tertib dan damai. Aksi solidaritas semacam ini biasanya melibatkan jumlah massa yang cukup besar, sehingga penting untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas di Yogyakarta.
Di sisi lain, para ojol juga berkomitmen untuk menjaga agar aksi ini berlangsung damai. Fokus mereka adalah menyampaikan pesan solidaritas, penghormatan kepada almarhum, dan tuntutan keadilan, bukan untuk menciptakan kericuhan.
Aksi solidaritas ojol di Yogyakarta ini sejatinya bukan hanya soal duka cita atas meninggalnya seorang rekan. Lebih dari itu, aksi ini merupakan refleksi dari kondisi sosial pekerja transportasi daring yang selama ini berjuang di jalanan demi menghidupi keluarga.
Masyarakat diajak untuk lebih menghargai perjuangan para ojol. Mereka bukan sekadar pengantar makanan atau jasa transportasi, melainkan juga tulang punggung keluarga yang bekerja keras menghadapi risiko setiap hari.
Aksi solidaritas ini juga bisa menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan aplikasi agar lebih peduli terhadap kesejahteraan driver ojol.
Kabar mengenai rencana aksi solidaritas pengemudi ojol di Yogyakarta telah menyita perhatian publik. Berawal dari kabar duka atas gugurnya seorang rekan di Jakarta, aksi ini menjelma menjadi simbol kebersamaan dan suara keadilan bagi para pengemudi ojek online.
Dengan mengusung semangat Solidaritas Tanpa Batas, para driver di Yogyakarta berharap agar perjuangan almarhum tidak sia-sia, dan tuntutan mereka bisa didengar serta ditindaklanjuti.
Yogyakarta kembali menunjukkan wajahnya sebagai kota yang penuh solidaritas, tempat di mana kepedulian sosial dan kebersamaan masih menjadi nilai utama dalam kehidupan sehari-hari. (Ahmad)