Berita Peristiwa

Waspada Modus Baru! Pelaku Diduga Pura-pura Jadi Pegawai untuk Bawa Kabur Tabung Gas

128
×

Waspada Modus Baru! Pelaku Diduga Pura-pura Jadi Pegawai untuk Bawa Kabur Tabung Gas

Sebarkan artikel ini

SniperNew.id – Sebuah unggahan video dari akun media sosial bajingga.id viral di platform Threads, memperlihatkan seorang perempuan yang diduga melakukan modus penipuan dengan berpura-pura menjadi pegawai baru di sebuah usaha sekitar tempat kejadian. Dalam video tersebut, perempuan itu tampak mendatangi sebuah toko dan melakukan transaksi pembelian gas elpiji 3 kilogram beserta tabungnya, dengan alasan akan membayar dan mengantarnya kembali. Namun, bukannya kembali, tabung gas tersebut justru dibawa kabur, Sabtu (18/ 10/25)

Unggahan tersebut kini ramai diperbincangkan karena banyak warganet yang mengaku pernah menjadi korban dengan modus serupa.

Pihak yang terekam dalam video adalah seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya. Berdasarkan keterangan dari unggahan akun bajingga.id, pelaku diduga berpura-pura menjadi pegawai baru dari usaha tetangga sekitar lokasi kejadian.

Selain itu, sejumlah pengguna media sosial juga menuliskan pengalaman mereka di kolom komentar, mengaku pernah mengalami kejadian yang sama, di mana pelaku datang dengan alasan serupa lalu membawa barang dagangan tanpa membayar.

Akun yang pertama kali membagikan video, @bajingga.id, menyebutkan bahwa informasi ini bersumber dari rekaman kamera pengawas (CCTV) milik salah satu toko.

Unggahan tersebut pertama kali dipublikasikan oleh akun bajingga.id di Threads pada sekitar 17 Oktober 2025, sekitar 20 jam sebelum tangkapan layar berita ini dibuat.

Dalam video yang dibagikan, terdapat rekaman waktu bertuliskan 2025-10-15 pukul 19:42:30, yang menunjukkan kejadian berlangsung pada malam hari di sebuah toko kelontong atau warung sembako.

Meskipun lokasi pasti belum dijelaskan secara terbuka, warganet di kolom komentar menyebutkan bahwa kejadian serupa terjadi di beberapa daerah, menandakan bahwa modus ini sudah menyebar di berbagai wilayah.

Modus penipuan dengan berpura-pura menjadi pegawai baru diduga dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan cepat dari pemilik usaha atau tetangga sekitar. Pelaku memanfaatkan faktor kedekatan sosial antarwarga dan suasana saling percaya di lingkungan setempat.

Pelaku mengaku sebagai karyawan baru di toko tetangga agar tidak dicurigai. Setelah mendapatkan barang seperti gas 3 kg dan tabungnya, pelaku berjanji akan membayar kemudian. Namun kenyataannya, pelaku tidak pernah kembali ke lokasi dan barang tersebut tidak dikembalikan.

Motif utama dari modus ini diduga adalah keuntungan ekonomi cepat melalui penipuan kecil yang sulit dilacak jika korban tidak memiliki bukti kuat atau tidak segera melaporkannya.

Berdasarkan video yang diunggah, kronologi kejadian diperkirakan sebagai berikut:

1. Seorang perempuan masuk ke toko yang menjual bahan kebutuhan rumah tangga.

2. Ia berpura-pura berbicara dengan pemilik toko, memperkenalkan diri sebagai pegawai baru dari toko atau usaha lain di sekitar lokasi.

3. Dengan alasan akan mengantarkan gas 3 kilogram ke tempat kerja barunya dan akan segera membayar, ia meyakinkan pemilik toko untuk memberikan tabung gas tersebut.

4. Pemilik toko percaya dan menyerahkan barang tersebut.

5. Namun, setelah beberapa waktu, pelaku tidak kembali dan tabung gas pun tidak dikembalikan.

Video CCTV memperlihatkan pelaku mengenakan pakaian gelap dengan jilbab, membawa barang, dan kemudian meninggalkan tempat tanpa kembali.

Sejak video ini diunggah, masyarakat menunjukkan keprihatinan dan kewaspadaan. Banyak pengguna Threads dan TikTok yang menulis di kolom komentar akun @milaputryuroh09 dan @bajingga.id bahwa mereka pernah mengalami kejadian serupa di daerah masing-masing.

Beberapa menyebutkan bahwa pelaku biasanya menggunakan cara yang sama berpura-pura sebagai pegawai baru atau perantara dari toko lain untuk mendapatkan kepercayaan cepat.

Unggahan tersebut juga memicu diskusi publik tentang pentingnya kewaspadaan, terutama bagi pelaku usaha kecil seperti warung, toko kelontong, atau agen gas.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap orang yang baru dikenal, terutama yang mengaku sebagai pegawai dari tempat lain tanpa bukti yang jelas.

Berikut beberapa langkah pencegahan yang disarankan oleh pengamat keamanan lingkungan dan praktisi bisnis lokal. Verifikasi identitas: Pastikan orang yang mengaku pegawai baru menunjukkan identitas resmi, seperti kartu nama, seragam, atau surat tugas dari tempat ia bekerja.

Gunakan bukti transaksi tertulis: Jika ada janji akan membayar nanti, minta tanda tangan dan fotokopi identitas sebagai bukti.

Pasang CCTV dan pantau rekaman secara rutin: Rekaman video dapat menjadi bukti jika terjadi tindak penipuan atau pencurian. Laporkan ke pihak berwajib: Jika mengalami hal serupa, segera laporkan ke kepolisian setempat agar pelaku bisa ditindak dan mencegah korban lain.

Bagikan informasi secara bijak: Hindari menyebarkan wajah atau identitas pelaku tanpa proses hukum, untuk menjaga etika dan tidak melanggar privasi sebelum ada kepastian hukum.

Meskipun kasus ini menimbulkan kemarahan dan keinginan masyarakat untuk memperingatkan satu sama lain, penting untuk tetap memegang kode etik jurnalistik dan asas praduga tak bersalah.

Artinya, seseorang yang diduga sebagai pelaku belum tentu bersalah sebelum ada keputusan hukum yang sah. Oleh karena itu, penyebaran video atau foto seseorang yang disebut pelaku harus disertai konteks edukatif dan bukan untuk mempermalukan.

Media sosial seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesadaran publik, bukan sebagai alat penghakiman.

Kejadian yang diunggah oleh akun bajingga.id ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang meningkatnya modus kejahatan sosial yang memanfaatkan kepercayaan antarwarga.

Dalam situasi ekonomi yang sulit, pelaku kejahatan kerap mencari celah dari kelengahan masyarakat. Oleh karena itu, kewaspadaan dan komunikasi antarwarga menjadi kunci untuk mencegah tindak penipuan serupa.

Dengan membangun budaya saling mengingatkan dan memanfaatkan teknologi seperti CCTV, serta melaporkan setiap kejadian mencurigakan ke pihak berwajib, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan saling menjaga.

Redaksi menegaskan: berita ini disusun untuk tujuan edukasi dan pencegahan, tanpa bermaksud menyudutkan pihak mana pun. Semua pihak berhak atas perlakuan adil dan proses hukum yang berlaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *