Berita Nasional

Transfer Denis Zakaria ke Al Ahli Mandek, AS Monaco Hentikan Negosiasi

219
×

Transfer Denis Zakaria ke Al Ahli Mandek, AS Monaco Hentikan Negosiasi

Sebarkan artikel ini

Kabar mengenai masa depan gelandang internasional Swiss, Denis Zakaria, kembali menjadi sorotan. Jurnalis transfer sepak bola kenamaan, Fabrizio Romano, menegaskan bahwa hingga kini belum ada kesepakatan antara Denis Zakaria dengan klub Arab Saudi, Al Ahli.

Lewat akun resmi X (Twitter) miliknya, Romano menuliskan:”🚨⚠️ Despite reports in last 24h, there’s no agreement between Denis Zakaria and Al Ahli.

AS Monaco have also stopped talks at this stage, no green light. Deal not advancing as of now.”

Pernyataan itu dirilis pada Senin (19/8/2025), sekaligus meluruskan berbagai rumor yang dalam 24 jam terakhir ramai diberitakan mengenai kesepakatan transfer pemain 27 tahun tersebut. Romano menegaskan bahwa saat ini negosiasi antara pihak Zakaria, AS Monaco, dan Al Ahli masih buntu dan tidak menunjukkan perkembangan berarti.

Kabar yang disampaikan Romano tersebut memicu berbagai komentar dari netizen pecinta sepak bola dunia. Beberapa tanggapan bahkan bernada sindiran terhadap kemungkinan kepindahan Zakaria ke klub Arab Saudi.

Akun bernama Benz (@BenzBenz9999) menuliskan. “Imagine leaving Juventus and Monaco just to join the first ‘big club’ in Saudi history to actually get relegated.”

Komentar tersebut menyindir status Al Ahli yang pernah mengalami degradasi di kompetisi Liga Arab Saudi, meski klub itu dikenal sebagai salah satu tim besar di kawasan Timur Tengah.

Sementara itu, akun Generation266™ (@Generation266) membagikan informasi lain terkait aktivitas transfer klub besar Eropa. Ia menulis. “Napoli had direct contact with Man United today following Romelu Lukaku’s injury as he’ll be out more than 3 months.

Napoli asked for loan deal conditions for Rasmus Højlund. 🇩🇰

Man United want to keep Joshua Zirkzee, no talks despite links today. Clear plan by Rúben Amorim.”

Komentar tersebut menunjukkan bahwa bursa transfer Eropa masih sangat dinamis. Klub-klub besar seperti Napoli dan Manchester United tengah sibuk mencari solusi untuk lini serang mereka, terutama setelah cedera panjang yang dialami Romelu Lukaku.

Selain itu, akun United Geezer (@UTDgeezer) ikut menimpali kabar Romano dengan mengaitkan nama lain yang dinilai lebih potensial ketimbang Zakaria.

Ia menulis. “Man Utd have a midfielder called Manuel Ugarte, younger than Zakaria and with a very high ceiling @ALAHLI_FCEN @ALAHLI_FC, bid for him and he is all yours.”

Komentar ini bernada sarkastis, seolah menyarankan agar Al Ahli lebih baik mengincar Manuel Ugarte yang dinilai lebih muda dan berbakat dibanding Denis Zakaria.

Zakaria, yang pernah membela Borussia Mönchengladbach, Juventus, Chelsea, dan terakhir AS Monaco, memang menjadi salah satu nama yang cukup menarik perhatian di bursa transfer musim panas ini. Pengalamannya bermain di level tertinggi Eropa membuatnya dilirik sejumlah klub, termasuk dari Timur Tengah.

Namun, dengan terhentinya pembicaraan antara AS Monaco dan Al Ahli, masa depan Zakaria kini masih belum jelas. Romano menekankan bahwa “no green light”, artinya belum ada lampu hijau dari pihak mana pun untuk melanjutkan kesepakatan.

Dalam konteks sepak bola modern, terutama dengan meningkatnya daya tarik Liga Arab Saudi dalam menggaet pemain-pemain top Eropa, kasus Zakaria menjadi salah satu contoh bahwa tidak semua transfer besar bisa berjalan mulus. Faktor kesepakatan pribadi, kontrak, hingga kepentingan klub masih menjadi penghalang utama.

Dalam beberapa tahun terakhir, klub-klub Arab Saudi gencar mendatangkan bintang-bintang Eropa. Nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Sadio Mané, dan Riyad Mahrez telah lebih dulu hijrah ke sana. Ambisi besar Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) untuk menjadikan liga domestiknya sebagai salah satu yang paling bergengsi di dunia membuat mereka rela menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain kelas dunia.

Meski demikian, kasus Denis Zakaria membuktikan bahwa daya tarik finansial tidak selalu menjadi penentu utama. Pemain tetap mempertimbangkan aspek karier, kompetisi, hingga proyek jangka panjang dari klub yang ingin merekrut mereka.

Komentar pedas seperti yang disampaikan akun @BenzBenz9999 memperlihatkan bagaimana reputasi Al Ahli masih dipertanyakan, meskipun klub itu memiliki sejarah besar di sepak bola Arab Saudi. Fakta bahwa Al Ahli pernah mengalami degradasi ke kasta kedua menjadi bahan sindiran ketika klub tersebut berusaha mendatangkan pemain dari Eropa.

Di sisi lain, beberapa penggemar sepak bola juga lebih fokus membicarakan dinamika transfer klub-klub besar Eropa lainnya, seperti Napoli dan Manchester United. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun Liga Arab Saudi mulai menarik perhatian, kompetisi Eropa tetap menjadi magnet utama bagi penggemar sepak bola global.

Hingga berita ini diturunkan, masa depan Denis Zakaria masih belum menemui kejelasan. Kabar terbaru dari Fabrizio Romano memastikan bahwa tidak ada kesepakatan antara Zakaria dan Al Ahli, serta AS Monaco sudah menghentikan pembicaraan. Situasi ini membuat spekulasi terkait langkah berikutnya dari gelandang Swiss tersebut semakin menarik untuk ditunggu.

Dengan bursa transfer yang masih berjalan, bukan tidak mungkin nama Zakaria akan kembali dikaitkan dengan klub lain, baik dari Eropa maupun Timur Tengah. Namun, untuk saat ini, publik hanya bisa menanti perkembangan lebih lanjut apakah sang pemain tetap bertahan di Eropa atau menerima tawaran dari luar benua.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *