Kesehatan

Ruqyah Online: Antara Ikhtiar Spiritual dan Kesadaran Medis-Kisah Kesembuhan Istri di Karya Sakti Jadi Inspirasi

129
×

Ruqyah Online: Antara Ikhtiar Spiritual dan Kesadaran Medis-Kisah Kesembuhan Istri di Karya Sakti Jadi Inspirasi

Sebarkan artikel ini

Lampung Utara, SniperNews.id – Di tengah kemajuan teknologi digital, berbagai bentuk ikhtiar untuk memperoleh kesembuhan kini ikut beradaptasi, termasuk melalui metode ruqyah daring (online). Kisah yang datang dari Desa Karya Sakti, Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara, menjadi contoh bagaimana keyakinan dan doa dipadukan dengan teknologi sebagai upaya mencari kesembuhan.

Seorang wanita yang disebut SY, istri dari AN, selama hampir satu tahun mengalami gangguan kesehatan misterius: sulit menggerakkan kaki, sering sakit kepala, dan nyeri di perut. Berbagai cara telah ditempuh keluarga, mulai dari pengobatan medis hingga tradisional, namun belum membuahkan hasil.

Hingga akhirnya, pada Jumat sore, 16 Oktober 2025, keluarga mencoba jalur berbeda ruqyah secara video call (VC) bersama seorang tokoh spiritual asal Pringsewu yang dikenal warga setempat sebagai “om spiritual kampung.”

Dalam sesi itu, sang spiritual membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan. Menurut penuturan keluarga, SY mulai merasakan perubahan: kakinya bisa digerakkan kembali, dan keluhan di kepala serta perut perlahan mereda.

Keluarga pun bersyukur dan meyakini bahwa kesembuhan tersebut adalah izin dan kehendak Allah SWT melalui perantara doa dan keikhlasan.

Dalam ajaran Islam, ruqyah syar’iyyah merupakan praktik membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an dan doa yang sah sebagai bentuk ikhtiar spiritual. Praktik ini diperbolehkan selama menjauhi unsur mistik, klenik, atau janji-janji yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Namun, para ahli dan tokoh agama juga mengingatkan bahwa ruqyah tidak boleh menggantikan pengobatan medis, melainkan menjadi pelengkap yang memperkuat mental dan spiritual pasien.

Om Spiritual Kampung, “Ruqyah bisa menjadi bagian dari terapi kejiwaan dan rohani, tetapi kita tetap dianjurkan untuk berobat secara medis. Keduanya tidak bertentangan, justru saling melengkapi.”

Penggunaan video call sebagai media ruqyah kini mulai dikenal di berbagai daerah Indonesia. Bagi masyarakat pedesaan yang sulit mengakses tenaga medis atau ustaz ruqyah secara langsung, metode ini dianggap sebagai inovasi yang praktis dan “modern”.

Namun demikian, masyarakat perlu berhati-hati. Tidak semua yang mengaku “ruqyah online” memiliki dasar ilmu agama yang benar. Pilihlah peruqyah yang memahami syariat Islam, berakhlak baik, dan tidak mencampurkan praktik dengan hal-hal mistik.

Kisah SY di Karya Sakti bukan sekadar cerita kesembuhan, tetapi juga pengingat tentang pentingnya keseimbangan antara ikhtiar lahir dan batin. Doa dan keyakinan memiliki kekuatan besar dalam proses penyembuhan, tetapi tanggung jawab medis dan pengetahuan ilmiah tetap harus menjadi bagian dari upaya manusia.

Bagi masyarakat, kisah ini dapat menjadi motivasi bahwa: Kesembuhan adalah hak Allah SWT, manusia hanya berikhtiar. Doa dan keyakinan dapat menjadi energi positif dalam menghadapi penyakit.

Pemeriksaan medis dan pendampingan spiritual perlu berjalan berdampingan, bukan saling menggantikan.

Di era digital ini, bahkan praktik keagamaan dan spiritual pun terus beradaptasi. Namun semangatnya tetap satu: mencari ridha dan kesembuhan atas izin Allah SWT, dengan cara yang bijak, syar’i, dan tetap berlandaskan ilmu.

Penulis: (ahm/Abd)
Editor: (Redaksi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *