Berita Peristiwa

Puluhan Siswa SMK di Bandung Barat Diduga Keracunan Makanan Program MBG

141
×

Puluhan Siswa SMK di Bandung Barat Diduga Keracunan Makanan Program MBG

Sebarkan artikel ini

Bandung Barat, SniperNew.id –  Peristiwa mengejutkan terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tepatnya di SMK Pembangunan Bandung Barat Cipongkor, Desa Sinargalih. Puluhan siswa diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang disediakan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) cabang Cipari, Senin (22/09/2025).

Insiden ini sontak menimbulkan kepanikan, baik di kalangan siswa, orang tua, maupun masyarakat sekitar. Para siswa yang mengalami gejala keracunan segera mendapatkan pertolongan pertama sebelum kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat guna memperoleh perawatan medis lebih lanjut. Beberapa di antaranya bahkan harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Peristiwa berawal ketika program MBG, yang bertujuan memberikan makanan sehat dan bergizi kepada para siswa, melaksanakan pembagian makanan di SMK Pembangunan Bandung Barat. Sesaat setelah menyantap hidangan tersebut, sejumlah siswa mengeluhkan gejala yang mengarah pada keracunan, seperti mual, pusing, sakit perut, hingga muntah.

Dalam waktu singkat, jumlah siswa yang mengalami gejala serupa bertambah hingga mencapai puluhan orang. Pihak sekolah yang melihat situasi ini segera bertindak cepat dengan membawa para siswa ke puskesmas.

Menurut keterangan awal, sebagian korban hanya mengalami gejala ringan dan bisa langsung ditangani di puskesmas. Namun, beberapa siswa membutuhkan penanganan lebih intensif sehingga harus dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Insiden ini menimbulkan kepanikan di kalangan orang tua. Mereka berbondong-bondong mendatangi puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan kondisi anak-anak mereka. Suasana haru dan tegang tampak di lokasi, terutama ketika beberapa siswa harus mendapatkan perawatan dengan kondisi cukup lemah.

Sejumlah masyarakat sekitar pun ikut prihatin atas kejadian tersebut. Pasalnya, program MBG yang selama ini diharapkan dapat menjadi solusi pemenuhan gizi anak sekolah justru menimbulkan peristiwa yang tak diinginkan.

Pihak sekolah menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa keselamatan serta kesehatan siswa merupakan prioritas utama. Mereka juga berkomitmen bekerja sama dengan pihak terkait untuk menyelidiki penyebab insiden ini.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat telah menurunkan tim untuk mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Hasil uji laboratorium akan menjadi dasar untuk mengetahui sumber pasti penyebab kejadian.

Pemerintah daerah juga menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi evaluasi bersama agar program MBG dapat berjalan lebih aman dan sesuai tujuan awal, yakni menyehatkan peserta didik.

Jumlah korban yang cukup banyak membuat fasilitas kesehatan di wilayah tersebut dipadati pasien. Hal ini mengharuskan tenaga medis bekerja ekstra untuk memberikan layanan darurat.

Selain itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah sempat terganggu. Beberapa kelas kosong karena siswanya harus menjalani perawatan, sementara sebagian lainnya masih dalam kondisi lemah meski tidak sampai dirawat inap.

Insiden ini juga menimbulkan kekhawatiran masyarakat luas terhadap standar kualitas makanan yang diberikan dalam program MBG. Tidak sedikit pihak yang meminta adanya evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

Puluhan siswa SMK Pembangunan Bandung Barat diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Korban adalah para siswa SMK Pembangunan Bandung Barat Cipongkor, sementara pihak terkait meliputi sekolah, Dinas Kesehatan KBB, serta penyelenggara program MBG.

Peristiwa ini terjadi pada September 2025, setelah kegiatan pembagian makanan MBG. Lokasi kejadian di SMK Pembangunan Bandung Barat, Desa Sinargalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Diduga akibat makanan yang dikonsumsi dalam program MBG, meski penyebab pastinya masih menunggu hasil uji laboratorium.

Para siswa mengalami gejala keracunan setelah makan, kemudian dibawa ke puskesmas terdekat, sebagian dirujuk ke rumah sakit, dan kini tengah menjalani perawatan.

Masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengungkap penyebab pasti kejadian ini. Transparansi dalam penyelidikan dianggap penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG.

Selain itu, diperlukan pengawasan lebih ketat dalam proses penyediaan makanan, mulai dari bahan baku, cara pengolahan, hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Langkah ini diharapkan mampu mencegah terulangnya kasus keracunan massal di masa mendatang.

Kasus dugaan keracunan massal di SMK Pembangunan Bandung Barat menjadi peringatan serius bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menyelenggarakan program makanan bergizi. Meski tujuan awal program ini baik, pelaksanaannya harus benar-benar memperhatikan standar kesehatan dan keamanan pangan.

Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keselamatan dan kesehatan generasi muda harus selalu ditempatkan di atas segala prioritas, demi keberlangsungan pendidikan yang sehat dan berkualitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *