Berita Daerah

Menembus Terjal Demi Masa Depan: Guru-Guru Ini Naik Gunung Demi Satu Siswa di Kulonprogo

279
×

Menembus Terjal Demi Masa Depan: Guru-Guru Ini Naik Gunung Demi Satu Siswa di Kulonprogo

Sebarkan artikel ini

Kulonprogo, SniperNew.idMomen perjuangan yang menginspirasi datang dari tanah perbukitan Kulonprogo, Yogyakarta. Sekelompok guru rela menapaki jalan terjal, seolah tengah mendaki gunung, demi mengunjungi rumah seorang siswanya yang kerap terlambat datang ke sekolah. Aksi penuh dedikasi ini menjadi viral usai diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @Marbot_Udien pada Minggu (22/6/2025).

“Perjuangan ini nyata. Jalanan curam dan menanjak tak menghalangi langkah para guru untuk menjemput harapan masa depan siswanya,” tulis @Marbot_Udien dalam unggahannya, yang disertai foto-foto para guru berjalan menyusuri medan sulit.

Para guru tersebut melakukan kunjungan ke rumah salah satu siswanya yang tinggal di daerah pelosok dengan akses jalan yang sangat sulit. Siswa tersebut diketahui sering terlambat masuk sekolah, dan pihak sekolah ingin mengetahui langsung alasan serta kondisi yang sebenarnya.

Rombongan guru ini berasal dari sebuah sekolah dasar di wilayah Kulonprogo. Identitas lengkap sekolah maupun siswa tidak disebutkan dalam unggahan, namun aksi mereka telah menuai banyak pujian dari warganet.

Peristiwa ini berlangsung di wilayah perbukitan Kulonprogo, Yogyakarta, yang dikenal memiliki akses jalan yang menantang, terutama ke permukiman-permukiman terpencil.

Momen ini terjadi pada pekan ini dan menjadi viral setelah diunggah ke media sosial pada Minggu, 22 Juni 2025.

Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian guru terhadap siswanya. Alih-alih hanya memberi teguran, mereka memilih pendekatan empati dengan melihat langsung situasi di rumah siswa yang bersangkutan. Ini menjadi bentuk nyata pendidikan yang berakar pada cinta kasih dan tanggung jawab sosial.

Unggahan ini menuai ribuan tanda suka dan retweet di media sosial. Banyak warganet yang merasa terharu sekaligus bangga melihat dedikasi para guru. Tak sedikit pula yang menyerukan pentingnya pemerataan akses pendidikan dan infrastruktur, terutama di daerah terpencil.

“Salut untuk Bapak dan Ibu Guru yang tidak hanya mengajar di kelas, tapi juga menyentuh kehidupan siswa hingga ke pelosok,” tulis salah satu warganet.

Di tengah dinamika dunia pendidikan yang kompleks, kisah ini menjadi pengingat bahwa semangat mengajar tidak hanya berlangsung di ruang kelas. Terkadang, ia menjelma menjadi langkah-langkah berat di jalan mendaki, dengan satu tujuan: memastikan tak ada anak yang tertinggal dari masa depan.

Editor: (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *