Berita Lifestyle

Sembilan Bulan Jalan Kaki ke Mekkah, Hendy Cium Hajar Aswad dan Titipkan Doa Netizen

320
×

Sembilan Bulan Jalan Kaki ke Mekkah, Hendy Cium Hajar Aswad dan Titipkan Doa Netizen

Sebarkan artikel ini

Jakarta, SniperNew.id – Perjalanan spiritual luar biasa datang dari seorang pemuda asal Tangerang bernama Hendy, yang berhasil menarik perhatian warganet setelah dirinya tiba di Mekkah dengan berjalan kaki selama 9 bulan. Perjuangannya yang penuh tekad itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk ribuan netizen yang telah menitipkan doa-doa kepada dirinya.

Kisah inspiratif ini pertama kali dibagikan oleh akun media sosial folkkonoha, yang menulis:

“Setelah menempuh perjalanan selama 9 bulan dengan berjalan kaki dari Tangerang ke Mekkah, Hendy akhirnya berhasil mencium Hajar Aswad.”

Tidak hanya itu, dalam unggahan tersebut juga disebutkan bahwa Hendy membawa serta doa-doa dari para netizen selama perjalanannya.

“Buat yang titip doa, insyaAllah sudah saya sampaikan,” ucap Hendy dengan mata berkaca-kaca di depan Ka’bah.

Postingan ini langsung menarik perhatian publik dengan 31.677 tayangan, 1.500 lebih suka, dan puluhan komentar netizen yang penuh doa, haru, hingga rasa penasaran.

Dalam foto dan video yang dibagikan, tampak Hendy mengenakan pakaian ihram dengan wajah penuh haru di depan Ka’bah. Di antara kerumunan jamaah, ia tampak merenung dalam diam, seolah sedang menyampaikan pesan-pesan yang telah dititipkan padanya.

Salah satu unggahan memperlihatkan tulisan yang menggambarkan keberhasilannya:”Setelah 9 Bulan Jalan Kaki, Hendy Pemuda Tangerang akhirnya cium Hajar Aswad, juga titip Doa Netizen.”

Banjir komentar dari netizen pun mewarnai unggahan ini. Banyak yang menyampaikan rasa syukur, menitipkan doa, hingga meminta klarifikasi tentang bagaimana Hendy bisa benar-benar berjalan kaki dari Indonesia ke Arab Saudi.

Netizen dengan akun @susiana1208 menulis:”Tolong titipkan doa untuk negeri Indonesia tercinta ini agar Allah melembutkan hati para pemimpin negara ini untuk berada bersama rakyat dan doakan juga untuk kemerdekaan Palestina.”

Ada juga permintaan pribadi seperti yang disampaikan akun @multaqiachmad. “Alhamdulillah Mas Hendy sudah sampai Masjidil Haram. Mohon doanya untuk anak saya, J Abdul Fatah, agar rajin sholat berjamaah, rajin murojaah, dan jadi anak sholeh.”

 

Namun tak sedikit juga yang mempertanyakan keaslian perjalanannya. Seperti komentar akun @aja.wiwik:”Doi jalan kaki 9 bulanan nyampai. Naik mobil/truk bisa kali yaa 4–5 bulan nan nyampe..”

Ragam Reaksi: Antara Kekaguman dan Skeptisisme

Selain apresiasi dan harapan, beberapa netizen menyampaikan pertanyaan kritis tentang detail perjalanan Hendy. Salah satunya datang dari akun @bagusatnthaa yang bertanya. “Wait jalan kaki? Berarti dia nyeberang dari Indo ke Singapura atau ke negara lain lewatin laut juga jalan kaki?”

Komentar tersebut menunjukkan masih ada sebagian publik yang penasaran tentang bagaimana teknis perjalanannya, mengingat Indonesia dan Arab Saudi dipisahkan oleh lautan luas dan berbagai batas negara.

Ada pula komentar sinis seperti yang ditulis akun @cepicipoi:

“Hajar Aswad itu kan cuma sebuah batu meteorit, buat apa dicium?”

Namun komentar itu langsung terimbangi oleh pujian seperti dari akun @kingfinic:”Sudah pernah ada sebelum dia… tapi mas ini paling glowing dibanding yang sudah-sudah. Barakallah… sungguh memotivasi.”

Tradisi Titip Doa: Hal Baru bagi Sebagian Orang

Fenomena Hendy juga membuka diskusi tentang praktik menitip doa kepada seseorang yang pergi ke tanah suci. Beberapa netizen mengaku baru tahu bahwa hal seperti itu diperbolehkan.

Akun @itsdiah90 menulis: “Emang doa boleh nitip ya? Baru tau.”

Namun banyak pula yang merasa terbantu karena bisa menyampaikan doa lewat Hendy, walau mereka sendiri belum bisa berangkat ke Mekkah. Seperti yang ditulis oleh akun @bsupriyantini: “Makasi mas Hendy. Doakan aku bisa haji dan umroh. Syukur dapat pangeran Arab. Maap uty udah tua. Bye. Salam sehat.”

Kisah Hendy menggambarkan bagaimana media sosial saat ini bukan hanya jadi tempat hiburan atau sensasi, tapi juga ruang untuk menyebarkan semangat spiritual dan inspirasi hidup. Perjalanannya menjadi simbol kesungguhan, ketekunan, dan bentuk cinta seorang hamba terhadap Tuhannya.

Meskipun masih ada yang meragukan detail teknis perjalanannya, tidak bisa dipungkiri bahwa aksi Hendy telah menyentuh banyak hati.

Seorang pengguna bernama @orry.orry menyampaikan harapan dengan penuh emosi: “Doakan saya agar bisa sampai juga ke tanah suci Makkah. Amin. – Syofiyan Saori dari Pekanbaru RIAU.”

 

Apa pun pendapat orang tentang kisah ini antara kagum, skeptis, atau terinspirasi Hendy telah menunjukkan bahwa batas kemampuan manusia bisa diterobos ketika iman dan tekad menjadi bahan bakarnya. Jalan kaki 9 bulan dari Tangerang ke Mekkah bukan sekadar perjalanan fisik, tapi perjalanan jiwa yang membawa doa, harapan, dan cinta dari banyak orang.

Di akhir perjalanan panjangnya, Hendy hanya berkata singkat: “Buat yang titip doa, insyaAllah sudah saya sampaikan.”

Sebuah kalimat yang mungkin terdengar ringan, namun penuh makna bagi ribuan netizen yang menitipkan harapannya ke tanah suci melalui langkah-langkah kakinya.

 

Sumber:
Threads @folkkonoha, video dan komentar netizen (5 Agustus 2025).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *