Batam, SniperNew.id – Sebuah insiden kerja nyaris berujung fatal terjadi di Kota Batam ketika sebuah truk crane yang tengah memindahkan rangka baliho tanpa sengaja menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi. Percikan api langsung muncul sesaat setelah logam rangka bersentuhan dengan kabel, menimbulkan kepanikan di lokasi. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka berat dalam peristiwa tersebut, Minggu (05/10).
Insiden ini pertama kali diketahui publik setelah diunggah oleh akun media sosial Threads @andreli_48, yang membagikan informasi disertai video kejadian. Dalam unggahan tersebut, sang pengunggah menuliskan peringatan agar para pekerja selalu berhati-hati saat bekerja, terutama dalam bidang yang memiliki risiko tinggi seperti pekerjaan menggunakan alat berat dan melibatkan instalasi listrik.
“Sebuah mobil truk crane saat memindahkan rangka baliho tanpa sengaja sangkut kabel listrik tegangan tinggi, langsung timbul api. Bersyukur semua selamat. Tetap hati-hati saat bekerja, karena sangat penting, terutama dalam pekerjaan yang memiliki risiko. Keselamatan diri dan lingkungan kerja harus menjadi prioritas,” tulis akun @andreli_48.
Unggahan tersebut juga mencantumkan keterangan lokasi kejadian di Batam, serta menyebutkan sumber video berasal dari M. Taufiq. Dalam video berdurasi singkat yang turut diunggah, terlihat sebuah truk crane berwarna biru tengah mengangkat besi rangka baliho di tepi jalan. Saat bagian ujung crane yang berwarna merah berada di dekat jaringan kabel udara, tiba-tiba muncul percikan api besar. Beberapa detik kemudian, api sempat menyala di sekitar sambungan besi sebelum padam kembali.
Menurut keterangan yang dihimpun dari unggahan tersebut dan beberapa sumber lokal, kejadian bermula ketika tim pekerja menggunakan crane untuk memindahkan kerangka baliho logam dari sisi jalan. Rangka tersebut diketahui berukuran besar dan terbuat dari material logam padat. Saat proses pengangkatan, posisi crane cukup dekat dengan jaringan kabel listrik bertegangan tinggi yang melintang di atas jalan.
Diduga karena jarak pandang terbatas atau posisi lengan crane yang terlalu tinggi, ujung logam rangka menyentuh kabel listrik, menyebabkan loncatan arus listrik dan memunculkan percikan api. Sontak, para pekerja dan warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu berteriak panik.
Meski percikan api sempat menimbulkan asap kecil, operator crane dengan sigap menurunkan posisi lengan alat dan menghentikan seluruh aktivitas. Tak lama kemudian, api padam dan situasi berhasil dikendalikan. Tidak ada laporan mengenai korban luka bakar ataupun kerusakan serius pada kendaraan dan alat berat yang digunakan.
Unggahan akun @andreli_48 di Threads tersebut langsung menuai beragam tanggapan dari warganet. Sebagian besar mengungkapkan rasa syukur karena tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun banyak juga yang menyoroti pentingnya penerapan standar keselamatan kerja (K3) di lapangan, khususnya dalam pekerjaan yang berdekatan dengan jaringan listrik tegangan tinggi.
Beberapa pengguna media sosial lainnya mengingatkan bahwa setiap aktivitas pemindahan material logam seharusnya memperhatikan jarak aman minimal dari kabel listrik, sesuai ketentuan teknis yang berlaku. “Jangan anggap remeh kabel listrik, apalagi yang bertegangan tinggi. Sedikit saja bersentuhan bisa fatal,” tulis salah satu pengguna di kolom komentar.
Dalam narasi yang dibagikan, akun @andreli_48 juga menegaskan pentingnya keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Ia menulis, “Tetap hati-hati saat bekerja, karena sangat penting, terutama dalam pekerjaan yang memiliki risiko. Keselamatan diri dan lingkungan kerja, harus menjadi prioritas.”
Pesan tersebut menjadi pengingat kuat bagi masyarakat luas, terutama bagi para pekerja lapangan, kontraktor, maupun operator alat berat. Kecelakaan kerja sering kali terjadi bukan semata karena alat atau kondisi lingkungan, tetapi juga akibat kurangnya kewaspadaan dan penerapan prosedur keamanan.
Dalam kasus ini, kecepatan operator crane dan tim di lapangan dalam menghentikan kegiatan serta menjaga jarak aman menjadi faktor penting yang mencegah terjadinya korban jiwa.
Dari pantauan visual dalam video, peristiwa terjadi di area perkotaan Batam yang cukup padat lalu lintas. Di sekitar lokasi tampak sejumlah bangunan perkantoran dan pepohonan rindang. Posisi kabel listrik berada cukup rendah melintang di atas jalan, sehingga risiko tersentuh alat berat relatif tinggi jika operator tidak berhati-hati.
Selain itu, area kerja terlihat sempit, dengan ruang manuver crane yang terbatas. Kondisi ini semakin meningkatkan potensi bahaya apabila perhitungan ketinggian atau jarak tidak dilakukan secara presisi.
Pakar keselamatan kerja dari Universitas Riau Kepulauan, Ir. Dimas Wahyudi, M.T., saat dimintai pendapat secara umum terkait kasus serupa, menilai bahwa insiden seperti ini seharusnya bisa diantisipasi melalui perencanaan kerja yang matang.
Menurutnya, setiap proyek yang menggunakan alat berat wajib melakukan analisis risiko sebelum pekerjaan dimulai.
“Operator dan tim lapangan perlu tahu posisi pasti jalur listrik, ketinggian kabel, dan batas aman operasi alat berat. Kesalahan sekecil apapun bisa mengakibatkan sengatan listrik fatal. Standar jarak aman minimal dari kabel bertegangan tinggi umumnya di atas tiga meter,” ujar Dimas.
Ia juga menambahkan bahwa perusahaan jasa konstruksi atau periklanan yang memiliki baliho seharusnya mendapat izin kerja di sekitar jaringan listrik dari PLN untuk memastikan keamanan.
Meski tidak ada korban dalam peristiwa ini, kejadian tersebut menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Setiap kegiatan pemindahan material menggunakan alat berat harus dilakukan dengan memperhatikan standar keselamatan kerja, terutama jika lokasi berdekatan dengan jaringan listrik.
Pihak berwenang di Batam juga diharapkan dapat memberikan pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas serupa, guna mencegah terulangnya kejadian yang dapat membahayakan pekerja dan masyarakat sekitar.
Warga sekitar yang menyaksikan insiden itu mengaku sempat panik melihat percikan api dari ujung crane. Namun setelah situasi terkendali, mereka turut membantu memastikan area sekitar aman dan tidak ada kebocoran listrik. “Kami langsung menjauh, takut tersengat. Tapi syukurlah cepat diatasi,” kata salah seorang warga.
Dari analisis sederhana terhadap video dan keterangan unggahan, beberapa faktor kemungkinan menjadi penyebab insiden ini: Kurangnya perhitungan jarak aman antara crane dan kabel listrik. Posisi kerja yang terlalu dekat dengan jaringan listrik udara. Keterbatasan area kerja di tepi jalan yang membuat ruang gerak crane sempit. Kurangnya pengawasan K3 di lapangan saat pekerjaan berlangsung.
Namun demikian, tanggapan cepat operator dalam menurunkan crane dan memutus aktivitas pengangkatan patut diapresiasi karena berhasil mencegah terjadinya kebakaran besar.
Setelah kejadian, operator crane dan tim di lapangan segera menghentikan pekerjaan dan memastikan tidak ada arus listrik bocor yang masih aktif di sekitar lokasi. Petugas dari PLN setempat juga disebutkan sempat mendatangi lokasi untuk memeriksa jaringan listrik yang tersenggol. Hingga berita ini ditulis, tidak dilaporkan adanya kerusakan pada jaringan utama.
Selain itu, rangka baliho yang sempat tersangkut dilaporkan tidak mengalami kerusakan berat. Pekerjaan pemindahan pun ditunda untuk sementara waktu hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman.
Peristiwa ini menjadi pengingat kuat bahwa keselamatan adalah hal paling utama dalam setiap pekerjaan, terutama di sektor konstruksi dan periklanan yang melibatkan alat berat serta listrik. Meski pekerjaan tampak rutin, satu kelalaian kecil dapat menimbulkan risiko besar.
Sebagaimana pesan yang disampaikan akun @andreli_48 dalam unggahannya: keselamatan diri dan lingkungan kerja harus menjadi prioritas. Insiden di Batam ini berakhir dengan syukur karena tidak ada korban, namun menjadi contoh nyata pentingnya kesadaran dan disiplin K3 di lapangan.
Reporter: Tim SniperNew.id
Editor: Harian SniperNew
Sumber: Unggahan Threads @andreli_48, video kiriman M. Taufiq
Lokasi: Batam, Kepulauan Riau












