Terupdate

Study Tour Antara Menimba Ilmu atau Mendapat Kecelakaan

575
×

Study Tour Antara Menimba Ilmu atau Mendapat Kecelakaan

Sebarkan artikel ini

Maros, SniperNew.idAcara study tour yang diselenggarakan oleh sekolah dinilai memberatkan orang tua siswa. Salah satu orang tua wali siswa, meminta untuk di rahasiakan namanya, yang anaknya bersekolah di SMAN 4 Maros Bantimurung, menyampaikan keluhan ini kepada SniperNew.

”Anak saya telah melakukan study tour ke Takalar PPLH Puntondo selama sehari semalam dengan membayar sebesar Rp 430.000,” keluhnya

Dia juga menuturkan bahwa study tour yang dilaksanakan oleh pihak sekolah di setiap jenjang pendidikan selalu dilakukan di luar sekolah. Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit.

“Waktu pelaksanaan sehari semalam, dengan biaya yang tidak sedikit. Kita sebagai orang tua cukup resah,” ujarnya

Selain biaya untuk study tour, orang tua juga harus menanggung biaya komite yang di bayar setiap bulannya dan sampai saat ini belum kita ketahui peruntukannya.

Lanjutnya, Kalau kita lihat di berbagai pemberitaan media baik online dan televisi adanya kejadian kejadian kecelakaan saat melakukan perjalanan atau di tempat wisata, hal seperti itu menambah kecemasan untuk orang tua siswa.

Munculnya keresahan orang tua siswa terkait study tour yang di laksanakan oleh SMAN 4 Maros, salah seorang pengurus LSM KIFPA RI Abdul Malik angkat bicara. PPLH Puntondo ini terletak di Ujung Teluk Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Dari Bantimurung, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 100,5 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Malik menyarankan agar Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi-Selatan dan sekolah, termasuk disdik yang di Kabupaten Maros, untuk menghapus kegiatan study tour.

Saran ini tak lepas dari insiden kecelakaan bus rombongan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana yang menewaskan 11 orang di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

“Study tour sebaiknya dihapus saja. Banyak desakan dari masyarakat untuk menghapus karena (juga) membebani orangtua,” ujar Malik.

Dengan terhapusnya study tour, merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pemilihan ekonomi dan membantu mengurangi beban orang tua untuk menyekolahkan anaknya.

Saat di konfirmasi jurnalis kepala sekolah SMAN 4 Maros Bantimurung Abdul Asis mengatakan, Iye Ini juga bukan study tour atau rekreasi akan tetapi kegiatan belajar dan meneliti.

”Kegiatan study lapangan praktikum Biologi, yang di laksanakan PPLH Puntondo Kabupaten Takalar. Biaya terinci dalam surat surat persetujuan orang tua, siswa yang tidak berangkat dan tidak ada dikenakan biaya,” Kata Abdul Asis

”Untuk LPJ nya selalu ada dan rincian anggaran juga jelas. Study lapangan yang di laksanakan ini tidak ada paksaan, kalaupun ada dari orang tua siswa yang mengatakan ikut tidak ikut harus bayar, hal itu mungkin info dari anaknya,” lanjutnya

kalaupun siswa tidak mengikuti study lapangan pihak sekolah tetap mengupayakan penelitian dalam bentuk lain bagi yg tidak berangkat.

”Untuk materi penelitian tersebut. Kita sampaikan ke orang tua. Yang tidak berangkat ada solusi lain,” tulisnya dalam pesan WhatsApp.
(M.firdaus.b)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *