Medan, SniperNew.id – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di kawasan Medan Timur ketika seorang pria bertindak emosional dan mendorong lurah setempat hingga terjatuh ke dalam parit. Peristiwa ini bermula dari pembongkaran ban karet yang melintang di jalan dan dianggap mengganggu pengguna jalan, Selasa (14/10).
Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun media sosial s.setopbox di platform Threads, sekitar satu jam sebelum berita ini ditulis. Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa pembongkaran ban dilakukan oleh pihak kelurahan setelah menerima laporan dari masyarakat. Warga sebelumnya mengeluhkan keberadaan ban karet yang dipasang melintang di jalan karena dianggap mengganggu akses lalu lintas.
Lebih lanjut, laporan warga juga menyebut bahwa di sekitar ban tersebut terdapat paku yang dapat membahayakan kendaraan. Beberapa pengendara bahkan mengalami kebocoran ban akibat melintas di lokasi itu.
Namun, aksi pembongkaran yang dilakukan oleh pihak kelurahan rupanya tidak diterima dengan baik oleh salah satu pria di lokasi. Ia dikabarkan marah dan bertindak emosional hingga mendorong lurah yang sedang bertugas. Dorongan tersebut membuat lurah terjatuh ke dalam parit yang berada di pinggir jalan.
Berikut kutipan lengkap unggahan dari akun s.setopbox di Threads. “Seorang pria di Medan Timur yang tidak terima dengan pembongkaran ban karet yang melintang di jalan, bertindak emosional hingga mendor*ng lurah sampai terjatuh ke dalam parit.
Ban tersebut dibongkar atas laporan masyarakat karena mengganggu dan terdapat paku hingga menyebabkan kendaraan bocor.”
Unggahan itu disertai video yang memperlihatkan seorang pria berbaju abu-abu berbicara dengan seorang lurah berseragam cokelat. Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat adanya ketegangan antara keduanya sebelum insiden pendorongan terjadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula ketika pihak kelurahan mendatangi lokasi untuk menindaklanjuti laporan warga mengenai adanya ban karet besar yang diletakkan melintang di tengah jalan lingkungan. Ban tersebut diduga sengaja dipasang oleh warga setempat sebagai pembatas agar kendaraan tidak melintas dengan kecepatan tinggi.
Namun, laporan masyarakat menyebut bahwa di sekitar ban tersebut ditemukan sejumlah paku yang menempel, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya bagi pengendara motor maupun mobil. Beberapa warga bahkan mengaku sudah mengalami ban bocor akibat melintasi jalan itu.
Menindaklanjuti laporan tersebut, lurah bersama sejumlah staf kelurahan turun langsung ke lokasi untuk melakukan pembongkaran. Saat proses pembongkaran berlangsung, seorang pria yang diduga merupakan warga setempat mendatangi lokasi dan menegur lurah dengan nada tinggi.
Cekcok pun tak terhindarkan. Pria tersebut tidak terima dengan tindakan petugas kelurahan yang dianggapnya sewenang-wenang membongkar ban penghalang tanpa izin warga. Dalam situasi yang memanas, pria itu kemudian mendorong lurah hingga terjatuh ke parit di pinggir jalan.
Insiden ini melibatkan seorang pria yang merupakan warga Medan Timur (identitas belum diketahui) dan lurah setempat yang tengah melaksanakan tugas pembongkaran. Pihak kelurahan belum memberikan keterangan resmi mengenai nama lurah maupun warga yang terlibat, sementara aparat kepolisian dikabarkan sudah turun tangan untuk menelusuri kejadian tersebut.
Sementara itu, akun s.setopbox yang pertama kali mengunggah video tersebut menuliskan bahwa kejadian ini mendapat banyak perhatian warganet. Sebagian netizen menilai tindakan pria tersebut berlebihan, sementara yang lain meminta agar aparat menelusuri alasan di balik pemasangan ban di jalan tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada awal pekan ini di wilayah Kecamatan Medan Timur. Meski waktu pasti kejadian tidak disebutkan dalam unggahan, video yang beredar memperlihatkan suasana siang hari dengan aktivitas warga sekitar yang cukup ramai.
Unggahan di Threads dilakukan sekitar satu jam sebelum berita ini ditulis dan telah ditonton lebih dari 43.000 kali, menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap kasus tersebut.
Kejadian ini terjadi di salah satu jalan lingkungan di kawasan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara. Jalan tersebut diketahui merupakan jalur penghubung antarkelurahan yang cukup sering dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Menurut laporan masyarakat, ban karet melintang itu telah lama berada di lokasi sebagai upaya warga membatasi lalu lintas kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Namun, kehadiran paku di sekitar ban menimbulkan keresahan dan menjadi alasan pembongkaran dilakukan oleh pihak kelurahan.
Akar persoalan insiden ini berawal dari perbedaan kepentingan antara warga dan pihak kelurahan. Warga yang memasang ban mengaku ingin menciptakan keamanan di lingkungan agar kendaraan tidak melaju cepat dan membahayakan anak-anak yang sering bermain di jalan tersebut.
Di sisi lain, pihak kelurahan menilai bahwa keberadaan ban karet melintang di jalan merupakan pelanggaran karena mengganggu arus lalu lintas dan membahayakan pengendara. Apalagi, setelah ditemukan adanya paku di sekitar area tersebut, pembongkaran menjadi langkah yang dianggap perlu demi keselamatan pengguna jalan.
Ketegangan pun muncul karena warga merasa tidak diajak berkomunikasi sebelum pembongkaran dilakukan. Akibatnya, seorang pria yang tidak terima dengan tindakan tersebut bertindak emosional dan akhirnya mendorong lurah.
Menurut video yang diunggah, lurah tampak berdiri di pinggir jalan sambil berbicara dengan pria tersebut. Suasana terlihat tegang namun masih dalam batas wajar sebelum tiba-tiba terjadi dorongan yang membuat lurah kehilangan keseimbangan dan jatuh ke parit.
Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut tampak berusaha menenangkan suasana. Beberapa orang membantu lurah naik kembali dari parit, sementara pelaku tampak meninggalkan lokasi dengan wajah kesal.
Setelah kejadian, petugas kelurahan melanjutkan pembongkaran ban hingga selesai. Tidak ada laporan korban luka serius dalam peristiwa ini, namun tindakan dorongan tersebut tetap dianggap sebagai bentuk kekerasan terhadap aparat pemerintah.
Beberapa warga yang ditemui di sekitar lokasi mengatakan bahwa keberadaan ban karet di jalan memang sudah lama menjadi perdebatan. Ada yang merasa terbantu karena kendaraan menjadi lebih pelan, namun ada juga yang menganggapnya mengganggu.
“Awalnya bagus, biar mobil nggak kencang. Tapi kalau ada paku, itu bahaya. Banyak yang ban-nya bocor,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini ditulis, pihak kelurahan belum memberikan keterangan resmi terkait kondisi lurah setelah insiden tersebut. Sementara pihak kepolisian dari Polsek Medan Timur disebut tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan kronologi lengkap dan memanggil pihak yang terlibat.
Unggahan akun s.setopbox mendapat beragam komentar dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan terhadap aparat, namun ada juga yang menyoroti pentingnya komunikasi antara pemerintah dan warga sebelum mengambil tindakan pembongkaran.
“Harusnya lurah koordinasi dulu sama warga biar nggak salah paham,” tulis salah satu komentar.
“Kalau ada paku, memang bahaya. Tapi dorong lurah juga nggak pantas,” komentar warganet lainnya.
Tagar #fyp dalam unggahan tersebut membuat video ini cepat menyebar di platform Threads dan menjadi salah satu perbincangan hangat di media sosial lokal Medan.
Peristiwa di Medan Timur ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya komunikasi dua arah antara aparat pemerintah dan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan lingkungan. Keberadaan ban penghalang di jalan memang bisa menjadi solusi sementara untuk keamanan, namun tetap harus melalui prosedur resmi agar tidak menimbulkan konflik.
Hingga kini, pihak berwenang masih menelusuri insiden tersebut dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Reporter: (Tim Redaksi)
Editor: [Ahmad]
Sumber: (Threads @s.setopbox)












