Muara Teweh, SniperNew.id – Pemerintah Kabupaten Barito Utara resmi memulai penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2030 melalui kegiatan Kick Off Meeting yang digelar di Aula Balai Antang Muara Teweh, Senin (13/10/2025).
Acara yang menjadi tonggak awal arah pembangunan lima tahun ke depan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Utara, Muhlis, unsur pimpinan dan anggota DPRD, Staf Ahli Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perwakilan Pengadilan Agama, para kepala perangkat daerah, serta pimpinan organisasi wanita seperti Ketua TP-PKK, Ketua GOW, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan. Turut hadir pula Dewan Adat Kabupaten Barito Utara, yang menandai keterlibatan unsur masyarakat adat dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
Suasana acara berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Kick Off Meeting dibuka dengan penampilan Tari Kompes oleh Sanggar Huma Pambelum dari SMK II Muara Teweh.
Tarian tradisional ini menggambarkan nilai gotong royong dan persatuan masyarakat Barito Utara, simbol kuat yang merefleksikan semangat kolaboratif masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah.
Penampilan tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan juga pesan moral bahwa pembangunan daerah tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan Barito Utara yang lebih maju dan berkeadilan.
Dalam laporannya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Barito Utara, Edi Kesumo Jaya, menyampaikan bahwa kegiatan Kick Off Meeting ini merupakan langkah awal penyusunan RPJMD yang akan menjadi panduan arah pembangunan lima tahun mendatang.
“Penyusunan RPJMD adalah proses penting untuk menyatukan visi dan misi pembangunan daerah dengan arah kebijakan nasional dan provinsi. Melalui forum ini, kita ingin membangun komitmen bersama agar seluruh rencana pembangunan di Barito Utara berjalan sinkron dan terukur,” ujarnya.
Menurut Edi, RPJMD tidak hanya berfungsi sebagai dokumen administratif, tetapi juga sebagai instrumen strategis dalam menentukan prioritas pembangunan, pengelolaan sumber daya, dan evaluasi kinerja daerah.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan penyusunan RPJMD sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan – mulai dari lembaga legislatif, instansi vertikal, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat sipil.
“Kami berharap seluruh elemen daerah ikut berperan. Ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik seluruh masyarakat Barito Utara,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Barito Utara, Shalahuddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa penyusunan RPJMD bukan sekadar kewajiban formal atau administrasi, tetapi menjadi sarana penting untuk merancang pembangunan yang berpihak pada rakyat.
“RPJMD harus mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Dokumen ini bukan hanya rencana kerja pemerintah, tetapi juga wujud dari cita-cita bersama masyarakat Barito Utara,” kata Shalahuddin.
Ia menekankan bahwa setiap program pembangunan harus berpihak pada kepentingan publik, terutama untuk peningkatan kesejahteraan, pemerataan ekonomi, serta penguatan sumber daya manusia.
“Dengan kerja sama seluruh pihak, kita ingin pembangunan di Barito Utara berjalan efektif, inklusif, dan berkeadilan,” ujarnya di hadapan para peserta.
Menurut Shalahuddin, penyusunan RPJMD menjadi momen strategis untuk menyelaraskan visi-misi kepala daerah terpilih dengan arah pembangunan daerah. Visi utama Kabupaten Barito Utara lima tahun mendatang adalah “Terwujudnya Kabupaten Barito Utara yang maju, tumbuh pesat, sejahtera, dan berkeadilan.”
Bupati menjelaskan, visi tersebut akan dijabarkan melalui sejumlah misi dan prioritas pembangunan, di antaranya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Penguatan infrastruktur daerah, baik jalan, jembatan, maupun fasilitas publik untuk mendukung konektivitas dan pemerataan pembangunan antarwilayah. Peningkatan daya saing ekonomi lokal melalui pengembangan sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, dan pariwisata. Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, agar pembangunan tidak mengorbankan kelestarian lingkungan. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pelayanan publik.
“Seluruh perangkat daerah harus mampu menerjemahkan visi ini dalam program nyata yang menyentuh kehidupan masyarakat. Koordinasi menjadi kunci agar tidak ada tumpang tindih program dan setiap kebijakan memiliki dampak langsung,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyoroti pentingnya sinergi antarperangkat daerah. Ia meminta setiap kepala dinas dan instansi teknis untuk berperan aktif dalam proses penyusunan, pembahasan, hingga pelaksanaan RPJMD.
“Setiap program harus saling mendukung. Jangan sampai ada ego sektoral. Kita bekerja untuk satu tujuan: kemajuan Barito Utara,” ujar Shalahuddin.
Ia menambahkan, pembangunan yang efektif hanya dapat tercapai jika semua pihak memiliki persepsi dan arah yang sama, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif, serta dukungan masyarakat luas.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Barito Utara 2025–2030 akan melibatkan berbagai tahapan partisipatif, mulai dari pengumpulan data, konsultasi publik, forum perangkat daerah, hingga Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Bapperida memastikan, seluruh proses akan berjalan transparan dan akuntabel dengan melibatkan masyarakat dalam penyampaian aspirasi maupun kritik konstruktif.
“RPJMD bukan dokumen mati. Ia harus menjadi dokumen hidup yang bisa menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Karena itu, partisipasi publik sangat kami harapkan,” ungkap Edi Kesumo Jaya.
Kabupaten Barito Utara menghadapi sejumlah tantangan strategis dalam lima tahun mendatang, seperti pemerataan infrastruktur di wilayah pedalaman, peningkatan kualitas layanan publik, dan ketergantungan ekonomi terhadap sektor sumber daya alam.
Melalui RPJMD 2025–2030, pemerintah daerah berkomitmen untuk mengubah tantangan tersebut menjadi peluang pembangunan yang berkelanjutan.
Salah satu fokus utama adalah memperkuat ketahanan ekonomi daerah, mengurangi ketimpangan antarwilayah, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan publik yang lebih baik.
Sebagai penutup acara, Bupati Shalahuddin secara resmi membuka kegiatan Kick Off Meeting RPJMD Kabupaten Barito Utara Tahun 2025–2030, yang menandai dimulainya proses penyusunan rencana pembangunan menengah daerah tersebut.
Ia berharap, dokumen RPJMD yang akan dihasilkan nanti dapat menjadi arah kebijakan pembangunan berkelanjutan bagi Kabupaten Barito Utara, sekaligus pedoman bagi seluruh sektor dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan kebersamaan, semangat gotong royong, dan niat tulus untuk membangun, saya yakin Barito Utara mampu menjadi daerah yang maju, tumbuh pesat, sejahtera, dan berkeadilan,” tutup Shalahuddin disambut tepuk tangan para peserta.
RPJMD 2025–2030 tidak hanya akan menjadi pedoman kerja bagi pemerintah daerah, tetapi juga tolok ukur keberhasilan pembangunan di Barito Utara. Dokumen ini akan mengarahkan program pembangunan sesuai dengan tujuan nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) serta RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah.
Dengan adanya keselarasan tersebut, pembangunan di tingkat kabupaten diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), termasuk penurunan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, serta pemerataan ekonomi. (Waer)












