Payakumbuh, SniperNew.id – Sebuah rekaman kamera pengawas (CCTV) di Masjid Annur Balai Baru, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, memperlihatkan detik-detik aksi pencurian kotak amal yang terjadi pada Senin (6/10) sore, tepatnya setelah waktu salat Asar. Video yang diunggah akun media sosial info_lintassumbar dengan sumber dari @payakumbuhkini ini menunjukkan dengan jelas bagaimana pelaku melancarkan aksinya secara tenang dan terencana di dalam rumah ibadah tersebut, Selasa (07/10).
Peristiwa ini sontak menjadi perhatian masyarakat setempat, terutama para jamaah Masjid Annur Balai Baru, karena kotak amal merupakan tempat menyimpan donasi sukarela dari warga yang digunakan untuk keperluan operasional masjid dan kegiatan sosial.
Berdasarkan rekaman CCTV yang dibagikan di media sosial, terlihat seorang pria berpakaian kasual dengan gerak-gerik mencurigakan mondar-mandir di area dalam masjid. Dari tayangan tersebut, pelaku tampak beberapa kali menoleh ke arah sekitar, seolah memastikan tidak ada jamaah atau pengurus masjid yang berada di lokasi.
Pelaku kemudian terlihat memantau situasi untuk memastikan keadaan benar-benar sepi. Setelah merasa aman, ia mulai bergerak mendekati posisi kotak amal yang biasanya ditempatkan di sisi depan dekat tiang utama masjid. Beberapa detik kemudian, pria itu melakukan aksi pembobolan terhadap kotak amal tersebut.
Tanpa menunjukkan rasa panik, pelaku dengan cepat mengambil isi kotak amal yang diyakini berisi uang hasil sumbangan jamaah. Usai melancarkan aksinya, pelaku langsung meninggalkan masjid dengan langkah tenang.
Rekaman tersebut memperlihatkan waktu kejadian sekitar pukul 16.22 WIB. Diduga, saat itu suasana masjid sedang sepi karena sebagian besar jamaah telah meninggalkan lokasi setelah melaksanakan salat Asar berjamaah.
Aksi pencurian ini terjadi di Masjid Annur Balai Baru, salah satu masjid besar yang berada di kawasan Payakumbuh, Sumatera Barat. Masjid ini dikenal sebagai tempat ibadah yang ramai dikunjungi warga sekitar, terutama pada waktu-waktu salat berjamaah dan kegiatan pengajian.
Posisi kotak amal yang berada di area terbuka dalam masjid membuatnya mudah dijangkau oleh jamaah yang ingin berinfak, namun juga menjadi sasaran empuk bagi pelaku yang tidak bertanggung jawab.
Kejadian berlangsung pada Senin, 6 Oktober 2025, setelah salat Asar, sekitar pukul 16.22 WIB sebagaimana tercatat dalam waktu rekaman CCTV.
Unggahan yang memperlihatkan kejadian tersebut pertama kali dibagikan di akun media sosial @payakumbuhkini, dan kemudian diunggah ulang oleh akun info_lintassumbar sekitar 30 menit sebelum tangkapan layar ini diambil, menandakan bahwa peristiwa ini baru saja terjadi dan masih hangat diperbincangkan publik.
Dalam rekaman CCTV, tampak seorang pria yang diduga sebagai pelaku pencurian. Ia terlihat berpakaian sederhana dengan kaus berwarna terang dan celana panjang gelap. Gerak-geriknya yang mondar-mandir di dalam masjid sebelum beraksi menunjukkan bahwa tindakan tersebut sudah direncanakan.
Hingga berita ini ditulis, identitas pelaku belum diketahui secara pasti. Pihak pengurus masjid bersama masyarakat sekitar diduga tengah berkoordinasi untuk menyerahkan rekaman CCTV kepada pihak kepolisian guna proses penyelidikan lebih lanjut.
Motif utama dari tindakan ini diduga adalah faktor ekonomi, mengingat sasaran pencurian berupa kotak amal masjid yang berisi uang sumbangan dari jamaah. Aksi semacam ini sayangnya bukan kali pertama terjadi di sejumlah daerah.
Banyak masjid di berbagai wilayah pernah mengalami kejadian serupa, di mana pelaku memanfaatkan situasi sepi di rumah ibadah untuk mengambil uang infak yang dikumpulkan secara sukarela oleh masyarakat.
Perbuatan ini jelas mencoreng nilai keagamaan dan sosial, sebab dana dalam kotak amal tersebut digunakan untuk kepentingan bersama, termasuk perawatan masjid, bantuan sosial, hingga kegiatan keagamaan.
Setelah kejadian diketahui, pengurus Masjid Annur dikabarkan segera memeriksa rekaman CCTV dan melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang. Rekaman yang menunjukkan dengan jelas wajah dan gerak-gerik pelaku akan dijadikan alat bukti untuk proses penyelidikan.
Masyarakat sekitar Masjid Annur juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Beberapa warga menyarankan agar pihak pengurus masjid memperkuat keamanan, misalnya dengan:
1. Menambah jumlah kamera CCTV di beberapa titik strategis,
2. Memasang sistem penguncian ganda pada kotak amal, dan
3. Membentuk tim keamanan dari jamaah yang bergiliran berjaga.
Aksi ini diharapkan menjadi pelajaran bagi pengurus rumah ibadah lainnya agar lebih berhati-hati dalam menjaga aset dan amanah umat.
Unggahan dari akun info_lintassumbar tersebut menuai banyak komentar dari warganet. Sebagian besar menyesalkan aksi tak terpuji tersebut dan berharap pelaku segera ditangkap. Banyak pula yang mengingatkan agar masyarakat memperkuat pengawasan di masjid dan tempat umum lainnya.
Beberapa komentar warganet menyuarakan keprihatinan bahwa tindakan pencurian di tempat ibadah adalah bentuk kemerosotan moral yang sangat memprihatinkan. “Kalau sudah berani mencuri di rumah Allah, artinya sudah hilang rasa takutnya kepada Tuhan,” tulis salah satu pengguna.
Polisi di wilayah Payakumbuh diperkirakan akan menindaklanjuti laporan ini dengan memeriksa rekaman CCTV secara detail dan mengumpulkan informasi dari warga sekitar. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, banyak kasus serupa berhasil diungkap karena teknologi pengawasan digital yang membantu mengenali ciri pelaku.
Apabila pelaku berhasil ditangkap, ia dapat dijerat dengan pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Selain itu, pihak berwenang juga dapat mempertimbangkan unsur pemberatan, karena tindakan dilakukan di tempat ibadah yang seharusnya dijaga kesuciannya.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa keamanan tempat ibadah adalah tanggung jawab bersama. Meski masjid merupakan rumah Allah yang terbuka bagi siapa pun, pengurus dan jamaah tetap perlu menerapkan langkah-langkah pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.
Dari sisi moral, tindakan pencurian di masjid bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pelanggaran etika dan nilai keagamaan yang mendalam. Para tokoh agama di Payakumbuh diharapkan dapat menyampaikan pesan moral kepada masyarakat agar menjaga amanah dan menumbuhkan rasa takut untuk melakukan hal-hal yang merugikan sesama.
Rekaman CCTV di Masjid Annur Balai Baru, Payakumbuh, menjadi bukti nyata bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, bahkan di tempat suci sekalipun. Aksi pencurian kotak amal yang terjadi pada Senin (6/10) ba’da Asar ini menggugah keprihatinan banyak pihak dan menjadi peringatan agar semua pengurus masjid di Indonesia lebih memperhatikan aspek keamanan.
Dengan langkah cepat dari pengurus masjid dan bantuan masyarakat, diharapkan pelaku dapat segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Kejadian ini juga menjadi refleksi bagi semua pihak untuk memperkuat nilai kejujuran, kepedulian, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan beragama. (abd/ahh).












