Berita Daerah

Ritual Adat Dayak Hompong Pali Sambut Bupati Baru Barito Utara: Simbol Harmoni Budaya dan Kepemimpinan Baru

313
×

Ritual Adat Dayak Hompong Pali Sambut Bupati Baru Barito Utara: Simbol Harmoni Budaya dan Kepemimpinan Baru

Sebarkan artikel ini

Muara Teweh, 15 Oktober 2025 – Sebuah momentum bersejarah kembali mewarnai Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Bupati Barito Utara terpilih periode 2025–2030, H. Shalahuddin, bersama wakilnya Felix Sonadie Y. Tingan, resmi menempati Rumah Jabatan Bupati yang megah dan menjadi ikon kebanggaan masyarakat Barito Utara.

Momen bersejarah ini ditandai dengan ritual pembukaan Hompong Pali, prosesi sakral yang dipimpin langsung oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Barito Utara, sebagai bentuk penghormatan sekaligus restu adat kepada pemimpin baru yang akan menahkodai daerah lima tahun ke depan.

Sejak memasuki pintu gerbang Rumah Jabatan (Rujab), suasana penuh khidmat bercampur dengan semarak budaya Dayak sudah terasa. Puluhan tokoh adat, pemuka masyarakat, serta anggota Dewan Adat Dayak Barito Utara berdiri berbaris menyambut kehadiran dua pemimpin baru tersebut.

Ketua Satu Dewan Adat Dayak Barito Utara, H. Amir Mahmud, bersama Ketua Dua DAD Hison, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ormas GPD Alur Barito Kalimantan Tengah, memimpin langsung ritual pembukaan Hompong Pali.

Prosesi adat ini merupakan simbol pembuka jalan, pembersih diri, dan penolak bala, yang wajib dilakukan ketika seorang pemimpin atau tokoh baru akan menempati tempat tinggal atau rumah jabatan baru.

Ritual adat dimulai dengan potong pantan, sebuah tradisi khas Dayak yang melambangkan keberanian dan kesiapan pemimpin dalam mengemban amanah rakyat. Prosesi ini diiringi tarian adat Dayak yang penuh warna, menggambarkan sukacita dan penghormatan kepada tamu agung.

Para penari dengan busana tradisional menari diiringi tabuhan gong dan gendang khas Dayak, menambah suasana menjadi semakin sakral dan berwibawa. Bupati H. Shalahuddin dan Wakil Bupati Felix terlihat berjalan perlahan melewati pohon pantan yang telah dipotong, menandakan terbukanya jalan menuju masa kepemimpinan baru di Barito Utara.

Suasana kian hidup ketika para tokoh masyarakat, pemuka adat, serta perwakilan dari Humas DAD Barito Utara, Ibu Mula Dewi Purwanti, turut mendampingi jalannya acara agar berlangsung dengan tertib dan penuh makna.

Usai melewati prosesi adat pertama, pasangan pemimpin ini melanjutkan langkah mereka di atas karpet merah menuju pintu utama Rujab. Sekitar 20 meter dari pintu gerbang, mereka kembali disambut dengan suasana yang berbeda: tabuhan rebana dan lantunan sholawat menggema merdu, membawa nuansa islami yang hangat dan damai.

Perpaduan budaya Dayak dan Islam ini mencerminkan harmoni yang telah lama terjalin di Barito Utara.
“Assalamu’alaikum, Guru,” ucap H. Shalahuddin penuh hormat kepada para ulama dan tokoh agama Islam yang berdiri berbaris menunggunya di tangga Rumah Jabatan.

Ucapan salam tersebut disambut hangat oleh Guru Noval, salah satu ulama terkemuka di Barito Utara, yang kemudian memimpin doa dalam prosesi selamatan menempati rumah jabatan baru.

Setibanya di tangga utama Rujab, Bupati dan Wakil Bupati kembali menjalani ritual adat Dayak yang sangat sakral: Tapung Tawar dan menghancurkan telur ayam kampung di anak tangga.

Ketua DAD H. Amir Mahmud menjelaskan, tradisi tersebut memiliki makna mendalam. “Menurut kepercayaan para leluhur, setiap pemimpin yang memasuki rumah baru harus melalui Tapung Tawar dan menginjak telur ayam kampung hingga pecah. Itu simbol membersihkan diri dari segala hal buruk dan memohon perlindungan kepada Sang Pencipta,” ujarnya.

Beras kuning pun ditaburkan sepanjang langkah mereka, menandakan doa keselamatan, kesejahteraan, dan kemakmuran dalam menjalankan amanah rakyat.

Setelah seluruh prosesi adat selesai, acara dilanjutkan dengan selamatan sederhana di ruang utama Rumah Jabatan. Doa bersama dipimpin oleh Guru Noval, dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuka adat, ulama, serta perwakilan dari pemerintah daerah.

Dalam doanya, Guru Noval memohon agar Bupati H. Shalahuddin dan Wakil Bupati Felix Sonadie Y. Tingan selalu diberi kekuatan, kebijaksanaan, serta keberkahan dalam memimpin Kabupaten Barito Utara.

“Semoga kepemimpinan beliau berdua membawa kemakmuran, kedamaian, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,” ucapnya.

Acara berlangsung penuh kehangatan dan kebersamaan. Tidak ada kemewahan berlebihan, justru kesederhanaan dan kekhidmatan yang menjadi ciri utama acara ini.

Rumah Jabatan Bupati Barito Utara yang menjadi pusat acara kali ini memang dikenal sebagai salah satu rumah jabatan kepala daerah paling megah di Kalimantan Tengah.
Bangunannya berdiri kokoh dengan desain arsitektur modern yang berpadu dengan sentuhan khas budaya Dayak. Ornamen ukiran khas suku Dayak menghiasi setiap sisi bangunan, melambangkan identitas lokal yang kuat.

Keindahan dan kemegahan Rujab ini kini tidak hanya menjadi simbol kekuasaan, tetapi juga simbol kebanggaan seluruh masyarakat Barito Utara.

“Rumah jabatan ini adalah milik rakyat, tempat di mana kebijakan dan keputusan besar untuk kemajuan Barito Utara akan lahir,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang hadir.

Acara penyambutan ini tidak hanya menjadi simbol adat, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama membangun daerah.
Para tokoh adat dan agama menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat adat dalam menjaga nilai-nilai luhur serta mempercepat pembangunan yang berkeadilan.

“Bupati dan Wakil Bupati kita hari ini adalah pemimpin yang lahir dari semangat kebersamaan. Semoga beliau berdua dapat menjalankan amanah dengan bijaksana dan selalu mendengarkan suara rakyat,” kata Hison, Ketua Dua DAD Barito Utara.

Sementara itu, Bupati H. Shalahuddin dalam kesempatan tersebut mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat adat serta seluruh elemen masyarakat Barito Utara.
“Ini bukan hanya tentang saya dan wakil saya, tetapi tentang seluruh masyarakat Barito Utara. Dengan restu adat dan doa para ulama, insya Allah kami siap mengabdi dengan tulus untuk kemajuan daerah ini,” ujar Shalahuddin.

Ritual pembukaan Hompong Pali ini menjadi tanda dimulainya era baru kepemimpinan di Kabupaten Barito Utara. Prosesi adat, doa bersama, serta harmoni antara budaya dan agama menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Barito Utara menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal sekaligus tetap terbuka terhadap kemajuan.

Dengan penuh harapan, masyarakat Barito Utara menyambut kepemimpinan H. Shalahuddin dan Felix Sonadie Y. Tingan sebagai simbol perubahan menuju masa depan yang lebih baik, penuh keberkahan, dan kesejahteraan.

Rumah jabatan yang megah kini telah resmi dihuni oleh pemimpin baru—dan dari tempat inilah, semangat baru untuk membangun Barito Utara akan dimulai.

(Hry)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *