Denpasar, SniperNew.id – Menjelang genap satu bulan pascaperistiwa banjir besar yang melanda kawasan Pasar Pengosari, Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, pemerintah dan pihak terkait mulai menunjukkan langkah nyata dalam upaya pemulihan infrastruktur yang terdampak. Berdasarkan informasi yang diterima dari akun media sosial @denpasar.viral, Kamis (9/10/2025) ini rencananya proyek perbaikan di lokasi tersebut mulai memasuki tahap pemasangan beton U, sebagai bagian dari rekonstruksi sistem saluran air yang sebelumnya rusak parah akibat bencana banjir.
Unggahan yang dibagikan oleh akun tersebut menuliskan. “UPDATE! Menjelang 30 hari pasca bencana banjir besar di Pasar Pengosari, Kerobokan. Menurut keterangan pengawas proyek, hari ini, Kamis 09/10/25 rencana akan mulai dipasang beton U yang sebelumnya sudah disiapkan di lokasi.”
Unggahan tersebut juga dilengkapi dengan dua foto kondisi terbaru area proyek, menunjukkan aktivitas di sekitar galian besar yang menjadi pusat perbaikan saluran air. Terlihat sejumlah pekerja dan alat berat berada di area yang sebelumnya sempat mengalami kerusakan serius akibat derasnya aliran air saat banjir terjadi pada September lalu.
Peristiwa ini merupakan lanjutan dari upaya rehabilitasi pascabanjir besar yang melanda Pasar Pengosari, Kerobokan, sekitar satu bulan lalu. Banjir tersebut sempat mengakibatkan kerusakan berat pada infrastruktur drainase dan jalan di sekitar pasar, termasuk amblesnya beberapa bagian trotoar serta terputusnya akses warga menuju area perdagangan.
Kini, proyek perbaikan memasuki tahap penting, yakni pemasangan beton berbentuk U, yang berfungsi sebagai saluran air permanen untuk menampung dan mengarahkan aliran hujan agar tidak meluap kembali ke permukiman warga maupun area pasar.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mitigasi bencana agar banjir serupa tidak terulang di masa mendatang, terutama mengingat wilayah Kerobokan dikenal sebagai salah satu titik rawan genangan di kawasan Badung bagian selatan.
Dalam unggahan yang sama disebutkan bahwa pengawas proyek menjadi sumber keterangan terkait rencana pekerjaan hari ini. Meski identitas individu atau instansi yang bertanggung jawab belum dijelaskan secara rinci dalam unggahan, proyek ini diyakini berada di bawah koordinasi pemerintah daerah Kabupaten Badung bersama pihak pelaksana proyek yang telah ditunjuk.
Selain itu, keterlibatan warga sekitar dan pedagang di Pasar Pengosari juga menjadi elemen penting dalam proses pemulihan. Beberapa pedagang sebelumnya dilaporkan mengalami kerugian karena akses ke pasar terganggu dan area dagang tergenang lumpur. Kini, mereka berharap proyek ini segera rampung agar aktivitas ekonomi dapat kembali normal.
Menurut unggahan akun @denpasar.viral, tahap pemasangan beton U dijadwalkan dimulai pada Kamis, 9 Oktober 2025, tepat 30 hari setelah banjir besar melanda kawasan tersebut.
Bencana banjir itu sendiri terjadi pada awal September 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah Denpasar dan Badung selama lebih dari enam jam tanpa henti. Saluran air di sekitar pasar tak mampu menampung debit air yang tinggi, menyebabkan air meluap ke jalan raya dan menggerus struktur tanah di sekitarnya.
Sejak kejadian itu, pemerintah daerah bersama pihak terkait melakukan pembersihan lumpur, mengevakuasi material bangunan yang rusak, serta menyiapkan rancangan rekonstruksi saluran baru. Kini, tahap fisik proyek sudah mulai tampak dengan kehadiran material beton di lokasi.
Peristiwa dan proyek perbaikan ini berlangsung di Pasar Pengosari, salah satu pasar tradisional yang berlokasi di wilayah Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali.
Lokasi ini dikenal sebagai kawasan padat aktivitas perdagangan dan jalur lalu lintas penghubung antara Denpasar dan Canggu. Karena posisinya yang berada di dataran rendah serta dikelilingi aliran air kecil, kawasan ini sering kali menjadi titik rawan genangan ketika curah hujan tinggi.
Unggahan foto dari akun @denpasar.viral memperlihatkan area galian besar di tepi jalan dan dekat bangunan pasar, dengan tanah longsor dan reruntuhan sisa banjir masih terlihat di sekitarnya. Sejumlah pekerja tampak mempersiapkan pemasangan beton di sisi saluran.
Tujuan utama pemasangan beton U adalah meningkatkan kapasitas saluran drainase serta memperkuat struktur tanah di sekitar pasar. Berdasarkan laporan sementara, saluran lama yang terbuat dari batu kali dan tanah padat dinilai tidak cukup kuat menahan tekanan air saat curah hujan ekstrem melanda.
Bencana banjir pada September lalu menjadi evaluasi penting bagi pemerintah setempat. Selain menyebabkan kerugian ekonomi, kejadian tersebut juga menimbulkan keresahan warga karena air sempat meluap hingga ke dalam area pasar dan beberapa rumah sekitar.
Pemasangan beton U diharapkan dapat menjadi solusi permanen untuk mengalirkan air dengan lancar ke sungai utama, sekaligus meminimalkan risiko banjir di musim penghujan mendatang.
Menurut informasi yang diterima, material beton U sudah disiapkan sebelumnya di lokasi proyek. Pekerjaan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pembersihan area galian, penataan dasar saluran, kemudian pemasangan beton menggunakan alat berat.
Setelah proses pemasangan selesai, tim akan melanjutkan dengan penguatan sisi kanan dan kiri saluran menggunakan campuran semen serta pemasangan penutup di beberapa titik untuk keamanan pejalan kaki.
Proses ini diperkirakan memakan waktu beberapa minggu, tergantung pada kondisi cuaca dan stabilitas tanah di sekitar area kerja.
Pengawas proyek juga menegaskan bahwa pekerjaan dilakukan dengan tetap memperhatikan keamanan warga dan kelancaran aktivitas pasar, meskipun beberapa akses jalan sementara dialihkan selama proses berlangsung.
Berdasarkan pengamatan dari unggahan foto yang dibagikan, kondisi di sekitar Pasar Pengosari masih menunjukkan bekas kerusakan cukup parah. Tanah di sekitar saluran tampak ambles dan terdapat tumpukan material lama yang belum seluruhnya dibersihkan.
Sejumlah warga yang ditemui di lokasi proyek berharap agar perbaikan dapat segera rampung, mengingat area pasar merupakan sumber mata pencaharian utama bagi banyak pedagang kecil.
“Yang penting salurannya cepat jadi dan tidak banjir lagi. Kami sudah cukup trauma waktu air masuk sampai ke lapak,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya, saat diwawancarai secara terpisah oleh media lokal.
Selain warga, beberapa pengendara yang rutin melintas di kawasan tersebut juga mengharapkan agar proyek ini tidak mengganggu arus lalu lintas terlalu lama, terutama pada jam sibuk.
Pemerintah Kabupaten Badung sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk mempercepat penanganan pascabanjir di wilayah-wilayah terdampak, termasuk Kerobokan dan sekitarnya. Dalam rapat koordinasi awal bulan ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung menegaskan bahwa perbaikan sistem drainase akan menjadi prioritas utama selama triwulan akhir 2025.
“Fokus kami bukan hanya memperbaiki kerusakan, tapi juga memperkuat sistem agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar salah satu pejabat dinas dalam keterangan resminya.
Program ini juga masuk dalam agenda rehabilitasi infrastruktur strategis yang meliputi pembangunan saluran baru, peningkatan kapasitas gorong-gorong, serta penataan kembali area pasar agar lebih ramah lingkungan dan tahan terhadap bencana.
Kegiatan pemasangan beton U di Pasar Pengosari hari ini menjadi simbol dimulainya fase pemulihan yang lebih konkret setelah bencana banjir besar yang sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, pihak proyek, dan warga, diharapkan proses rekonstruksi ini berjalan lancar dan mampu memberikan hasil yang bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat Kerobokan.
Proyek ini tidak hanya menjadi langkah teknis memperbaiki saluran air, tetapi juga bentuk komitmen kolektif terhadap ketahanan lingkungan dan kesejahteraan warga di wilayah Denpasar dan sekitarnya.
Reporter: (Tim Redaksi)
Lokasi: Pasar Pengosari, Kerobokan, Badung – Bali
Tanggal: Kamis, 9 Oktober 2025
Sumber: Akun Threads @denpasar.viral.












