Sumba Timur, SniperNew.id – Peristiwa kebakaran besar melanda Sumba Paradise Beach Resort, salah satu resor mewah di kawasan wisata Sumba Timur, pada Sabtu (4/10/2025). Kebakaran ini menghanguskan puluhan bangunan dan menyebabkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp10 miliar. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam musibah tersebut, Minggu (05/10/2025).
Peristiwa kebakaran ini menjadi perhatian publik setelah unggahan video dan keterangan resmi di media sosial memperlihatkan kobaran api besar disertai asap hitam pekat membumbung tinggi dari area resort. Sejumlah petugas pemadam kebakaran dan warga sekitar tampak berjibaku memadamkan api yang terus merembet cepat di antara bangunan yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu dan jerami atap khas Sumba.
Menurut keterangan yang dihimpun dari unggahan akun media sosial iknpos.id, api pertama kali terlihat sekitar pukul 10.00 WITA. Saksi mata menyebutkan, kepulan asap muncul dari salah satu bungalow di bagian timur kawasan resort. Tidak lama kemudian, angin kencang mempercepat penyebaran api ke bangunan lain.
Pihak pengelola resort segera menghubungi pemadam kebakaran Kabupaten Sumba Timur. Namun, medan yang cukup sulit dan jarak tempuh ke lokasi yang berada di pesisir pantai membuat armada pemadam baru tiba sekitar 30 menit kemudian.
Dalam waktu yang singkat, sebanyak 31 bungalow, 3 vila besar, 3 vila kecil, serta 9 bangunan penunjang seperti restoran, lobi, dan fasilitas penyimpanan alat diving, habis dilalap api. Sejumlah tamu resort sempat dievakuasi dengan cepat ke area aman di sekitar pantai.
Kepala Satuan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sumba Timur, saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa proses pemadaman berlangsung sangat dramatis dan penuh tantangan. Mayoritas bangunan di kawasan tersebut dibangun menggunakan material alami khas daerah seperti kayu kelapa, bambu, dan ilalang yang sangat rentan terhadap api.
“Begitu api menjalar ke atap ilalang, sulit untuk dikendalikan. Kami fokus mengamankan area sekitar agar api tidak meluas ke pemukiman warga,” ujar salah satu petugas di lapangan.
Proses pemadaman dilaporkan berlangsung hingga lebih dari tiga jam, dibantu oleh warga dan personel kepolisian setempat. Setelah api berhasil dikendalikan, tim pemadam melakukan pendinginan untuk mencegah titik api kembali muncul.
Beruntung, menurut laporan awal dari pihak kepolisian, tidak ditemukan korban jiwa maupun luka berat dalam insiden tersebut. Seluruh tamu dan karyawan berhasil dievakuasi tepat waktu. Meskipun begitu, kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp10 miliar.
Kerugian tersebut meliputi hilangnya bangunan-bangunan utama, perlengkapan hotel, interior vila, serta barang-barang tamu yang tidak sempat diselamatkan. Sementara itu, data rinci mengenai kerugian masih dalam proses pendataan oleh pihak manajemen bersama tim asuransi.
Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran belum diketahui. Polisi bersama tim forensik kebakaran telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Beberapa saksi, termasuk staf resort dan tamu yang menginap, telah dimintai keterangan.
Kapolsek Sumba Timur menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman penyebab kebakaran dengan memeriksa sisa-sisa puing dan sumber listrik utama di area resort. “Kami belum bisa memastikan apakah kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik, kelalaian manusia, atau faktor lain. Penyelidikan masih berlangsung,” ujarnya.
Kebakaran yang melanda Sumba Paradise Beach Resort ini menjadi pukulan bagi sektor pariwisata Sumba Timur. Resor tersebut selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan bagi wisatawan mancanegara dan domestik yang ingin menikmati panorama laut biru dan budaya lokal Sumba.
Beberapa pengamat pariwisata menyebutkan, peristiwa ini bisa berdampak pada penurunan tingkat kunjungan wisatawan untuk sementara waktu, terutama karena resor tersebut menjadi ikon penginapan mewah di wilayah timur Indonesia. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dukungan dan langkah pemulihan agar sektor pariwisata tidak terdampak terlalu lama.
“Sumba memiliki potensi besar sebagai tujuan wisata alam dan budaya. Kejadian seperti ini tentu menjadi evaluasi penting agar fasilitas wisata memiliki standar keamanan yang lebih baik, termasuk sistem proteksi kebakaran,” ujar salah satu pemerhati pariwisata Nusa Tenggara Timur.
Pihak manajemen Sumba Paradise Beach Resort menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut. Dalam keterangan tertulis yang beredar di media sosial, mereka menegaskan komitmen untuk membantu proses penyelidikan dan berencana membangun kembali fasilitas yang rusak.
“Kami sangat berduka atas musibah ini, namun kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan penyebab kebakaran, serta melakukan pemulihan secepat mungkin,” tulis pernyataan resmi manajemen.
Sementara itu, warga sekitar turut memberikan bantuan darurat kepada korban yang terdampak. Beberapa karyawan yang kehilangan tempat tinggal sementara di area resort mendapat bantuan logistik dari pemerintah daerah dan relawan.
Pantauan sementara, area resort kini telah dipasangi garis polisi. Sejumlah petugas kepolisian dan tim laboratorium forensik masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sisa-sisa bangunan yang hangus terbakar tampak masih mengeluarkan asap tipis pada Minggu pagi.
Arus lalu lintas di sekitar lokasi juga masih dibatasi, mengingat banyaknya kendaraan pemadam dan alat berat yang beroperasi di area tersebut. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Timur juga menurunkan tim untuk menilai dampak lingkungan akibat kebakaran yang cukup besar ini.
Kebakaran ini menyoroti pentingnya sistem keamanan dan mitigasi bencana di sektor pariwisata, terutama pada fasilitas penginapan yang dibangun dengan material alami. Para ahli menyarankan agar pengelola resort di kawasan wisata meningkatkan sistem proteksi, seperti pemasangan alat pemadam otomatis, jalur evakuasi yang jelas, serta pelatihan darurat bagi staf dan wisatawan.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Pemadam Kebakaran dalam menetapkan standar keamanan bangunan resort di wilayah pantai.
“Keselamatan dan keamanan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Pembangunan resort dengan nuansa alami tidak boleh mengabaikan faktor keselamatan,” ujar seorang pakar tata kota dari Universitas Nusa Cendana.
Kebakaran hebat yang melanda Sumba Paradise Beach Resort menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama di sektor pariwisata yang menjadi andalan ekonomi daerah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materiil yang besar menunjukkan perlunya langkah serius dalam meningkatkan sistem keselamatan dan penanggulangan darurat di kawasan wisata.
Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Pemerintah daerah bersama manajemen resort berkomitmen melakukan pemulihan secepatnya agar aktivitas wisata di kawasan Sumba Timur dapat kembali berjalan normal.
Sementara itu, masyarakat dan wisatawan diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Semua pihak berharap agar insiden ini dapat menjadi pembelajaran penting bagi pengelolaan destinasi wisata di seluruh Indonesia.
(Laporan: Tim SniperNew.id / Sumber: unggahan iknpos.id di Threads, Sabtu 4 Oktober 2025)












