Tasikmalaya, SniperNew.id – Warga Kampung Babakan Kalangsari, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, mendadak dihebohkan oleh kejadian tak biasa pada Rabu (8/10/2025) siang. Peristiwa itu menjadi perbincangan hangat di lingkungan setempat setelah dua orang pria lanjut usia (lansia) didapati dalam keadaan yang dianggap tidak pantas di sebuah rumah warga, Kamis (09/10/25).
Kabar tersebut pertama kali menyebar melalui media sosial setelah akun Threads bernama lagi.viral membagikan postingan yang menuliskan kronologi awal kejadian. Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa insiden bermula saat beberapa warga merasa curiga terhadap aktivitas dua pria lansia di sebuah rumah di kawasan Babakan Kalangsari. Kecurigaan itu muncul lantaran rumah tersebut tampak tertutup rapat, padahal biasanya ramai oleh aktivitas warga sekitar.
Menurut keterangan warga yang dikutip dari unggahan tersebut, kejadian berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB. Sejumlah warga yang merasa curiga kemudian mencoba memastikan keadaan di dalam rumah. Saat pintu dibuka, mereka dikejutkan oleh pemandangan tak terduga—dua pria lanjut usia dalam kondisi tidak berpakaian lengkap.
Seorang warga bernama Dedi, yang dikutip dalam unggahan itu, mengungkapkan bahwa ia termasuk yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut.
“Saat kami buka, ternyata keduanya dalam keadaan tanpa pakaian. Warga langsung kaget dan memanggil warga lain,” ujar Dedi sebagaimana ditulis dalam akun lagi.viral.
Sontak, suasana di Kampung Babakan Kalangsari pun menjadi ricuh. Warga yang terkejut dan marah mencoba menenangkan situasi agar tidak menimbulkan keributan lebih besar. Beberapa warga lainnya kemudian meminta keduanya keluar dari rumah tersebut agar situasi bisa diklarifikasi secara terbuka.
“Warga sempat menegur dan menasihati agar tidak mengulangi perbuatan yang dianggap tidak pantas dilakukan di lingkungan padat penduduk,” lanjut Dedi.
Kabar kejadian itu cepat menyebar dari mulut ke mulut dan melalui pesan singkat. Tak lama, puluhan warga berdatangan ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi. Situasi sempat memanas, namun tokoh masyarakat setempat turun tangan menenangkan massa agar tidak terjadi tindakan main hakim sendiri.
Menurut keterangan tambahan dari beberapa warga sekitar, kedua pria lansia tersebut dikenal sebagai warga lama di lingkungan tersebut. Keduanya dikabarkan telah lama saling mengenal dan sering berinteraksi di sekitar kampung. Meski demikian, tidak ada catatan sebelumnya mengenai perilaku yang mencurigakan dari keduanya.
Ketua RT setempat, yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan aparat kelurahan dan kepolisian untuk menangani peristiwa itu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
“Kami langsung laporkan kepada kelurahan dan polisi. Kami tidak mau ada tindakan yang melanggar hukum. Biarlah aparat yang memproses sesuai aturan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polsek Cipedes membenarkan bahwa telah menerima laporan terkait peristiwa di wilayah Babakan Kalangsari tersebut. Petugas yang datang ke lokasi segera mengamankan kedua pria lansia untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kapolsek Cipedes melalui Kanit Reskrim menyampaikan bahwa pihaknya akan menelusuri latar belakang kejadian tersebut. “Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pihak dan beberapa saksi. Perlu dipastikan apakah ada unsur pelanggaran hukum atau hanya kesalahpahaman sosial,” katanya saat dihubungi SniperNew.id melalui sambungan telepon, Kamis (9/10/2025).
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan foto atau video kejadian tersebut di media sosial, mengingat dapat menimbulkan dampak sosial dan melanggar privasi para pihak yang terlibat. “Kami ingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Apalagi jika mengandung unsur asusila, karena dapat dikenai sanksi sesuai Undang-Undang ITE,” tegasnya.
Unggahan dari akun lagi.viral di platform Threads menjadi titik awal penyebaran informasi ini ke publik. Dalam waktu singkat, postingan tersebut mendapat ratusan komentar dan dibagikan puluhan kali. Banyak warganet yang menanggapi dengan beragam komentar, mulai dari rasa heran hingga kritik terhadap perilaku yang dianggap tidak pantas dilakukan di usia lanjut.
Namun, sejumlah pengguna media sosial lainnya mengingatkan agar masyarakat tidak mudah menghakimi. “Kita tidak tahu kondisi sebenarnya. Bisa jadi ada faktor kesehatan mental atau kesalahpahaman. Jangan langsung viralkan,” tulis salah satu pengguna di kolom komentar.
Fenomena ini kembali memunculkan perdebatan mengenai etika masyarakat dalam bermedia sosial. Beberapa pengamat komunikasi menilai, kasus seperti ini menunjukkan lemahnya literasi digital masyarakat, di mana peristiwa sensitif langsung disebarluaskan tanpa memperhatikan dampak sosial dan psikologis bagi pihak yang terlibat.
Tokoh masyarakat setempat menilai, kasus ini harus dijadikan pembelajaran bersama, terutama dalam menjaga nilai-nilai kesopanan dan kepedulian terhadap sesama, termasuk lansia.
“Tidak seharusnya kejadian seperti ini dijadikan bahan tontonan atau viral di media sosial. Kita harus bijak. Yang lebih penting adalah bagaimana membantu mereka agar tidak mengulangi hal serupa dan memastikan kondisi mereka sehat secara jasmani maupun mental,” ujar salah satu tokoh agama di wilayah itu.
Pihak kelurahan juga menyatakan akan melakukan pembinaan sosial kepada kedua lansia tersebut. Langkah itu diambil agar kejadian seperti ini tidak kembali terjadi, sekaligus memberikan pemahaman kepada warga untuk mengedepankan pendekatan kemanusiaan dalam menyelesaikan masalah.
Fenomena ini membuka kembali diskusi publik mengenai kondisi sosial dan psikologis para lansia di masyarakat. Menurut psikolog sosial dari Universitas Siliwangi, Dr. Rahmawati, lansia sering menghadapi tekanan sosial dan kesepian, terutama jika hidup sendiri atau terisolasi dari keluarga.
“Beberapa lansia bisa mengalami gangguan perilaku karena penurunan fungsi kognitif atau masalah psikologis. Masyarakat perlu memahami bahwa pendekatan yang manusiawi dan empatik jauh lebih efektif dibandingkan penghakiman sosial,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah dapat memperkuat layanan sosial berbasis komunitas untuk memberikan perhatian lebih kepada warga lanjut usia. “Pembinaan rutin, pemeriksaan kesehatan mental, dan kegiatan sosial bisa menjadi solusi agar lansia tetap aktif dan produktif,” tuturnya.
Kejadian di Kampung Babakan Kalangsari menjadi pengingat penting bagi semua pihak. Di satu sisi, masyarakat memiliki hak untuk menjaga ketertiban dan norma sosial di lingkungannya. Namun di sisi lain, setiap individu — termasuk lansia — tetap memiliki hak atas privasi dan perlakuan yang manusiawi.
Pihak kepolisian saat ini masih mendalami kasus tersebut dan mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan ulang foto atau video kejadian yang dapat menyinggung martabat manusia. Media massa juga diharapkan tetap mengedepankan prinsip jurnalisme beretika dengan menghindari pemberitaan yang bersifat sensasional.
Peristiwa ini sekaligus menjadi refleksi sosial bahwa kepekaan, empati, dan kepedulian terhadap warga lanjut usia perlu terus diperkuat. Dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital, menjaga batas antara kepedulian dan pelanggaran privasi adalah tantangan besar yang harus dihadapi bersama.
Reporter: (Tim SniperNew.id)
Editor: (Ahm/abd)
Sumber: unggahan Threads akun @lagi.viral,












