Berita Viral

Trump Tunjuk Eks NFL dan Pelaku Kejahatan Seksual ke Dewan Kebugaran Nasional

180
×

Trump Tunjuk Eks NFL dan Pelaku Kejahatan Seksual ke Dewan Kebugaran Nasional

Sebarkan artikel ini

Amerika Serikat, SniperNew.id – Pada 31 Juli 2025, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menghidupkan kembali Presidential Fitness Test bagi anak-anak sekolah serta membentuk kembali President’s Council on Sports, Fitness, and Nutrition. Acara peluncuran kebijakan ini digelar di Roosevelt Room Gedung Putih, dan diwarnai kejutan besar saat Trump memperkenalkan anggota baru dewan kebugaran yang kontroversial: Lawrence Taylor, Sabtu (02/ 08/25).

Taylor, mantan bintang NFL yang legendaris, juga dikenal sebagai pelaku kejahatan seksual terdaftar. Dalam acara tersebut, Trump berdiri bersama Taylor dan sejumlah pria lain yang diduga sebagai anggota dewan baru, sambil menyampaikan visi kebugaran nasional yang akan ditanamkan kembali ke sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat.

Namun, penunjukan Taylor menuai sorotan tajam dan kritik luas dari publik serta media sosial. Diketahui, pada tahun 2011, Taylor mengaku bersalah atas pelanggaran ringan berupa pelanggaran seksual dan tindakan patronizing a prostitute (memakai jasa PSK) yang melibatkan seorang gadis berusia 16 tahun. Taylor saat itu menyatakan bahwa gadis tersebut mengatakan dirinya berusia 19 tahun. Meskipun begitu, hukum mengharuskannya untuk mendaftar sebagai pelaku kejahatan seksual (sex offender), dan ia kini berstatus sebagai Level 1 sex offender—kategori dengan risiko pelanggaran ulang paling rendah namun tetap tercatat dalam sistem hukum.

Dalam unggahan media sosial oleh akun @keneakers, disebutkan bahwa Taylor mengajukan pengakuan bersalah di Pengadilan Kabupaten Rockland, New York, di hadapan Hakim William Kelly, yang kemudian menjatuhkan hukuman padanya pada Maret 2011. Unggahan itu juga memperlihatkan foto mugshot Taylor yang diambil saat ia ditangkap atas kasus tersebut.

Penunjukan Taylor oleh Trump ini langsung menjadi bahan perdebatan publik, terutama karena posisi di Dewan Kebugaran Nasional menyasar anak-anak dan remaja sebagai target program utamanya. Banyak pihak mempertanyakan keputusan tersebut dan menilai hal ini sebagai langkah yang tidak sensitif terhadap sejarah kriminal Taylor.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih mengenai reaksi terhadap kritik publik tersebut. Namun, langkah ini menambah deretan kebijakan kontroversial Trump sejak ia kembali menjabat.

Apakah penunjukan ini akan bertahan atau dibatalkan akibat tekanan publik masih menjadi pertanyaan besar. Yang jelas, keputusan ini telah membuka perdebatan nasional tentang etika, pengampunan, dan siapa yang layak memimpin program untuk generasi muda. (Editor: //Tim Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *