Berita EkonomiBerita Lifestyle

Rahasia Sukses Bertani Mangga: Inovasi Tanam & Rawat Mangga yang Menjanjikan Masa Depan Cerah

282
×

Rahasia Sukses Bertani Mangga: Inovasi Tanam & Rawat Mangga yang Menjanjikan Masa Depan Cerah

Sebarkan artikel ini

Jakarta, SniperNew.id – Kabar baik kembali hadir bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi para petani dan pegiat pertanian di berbagai daerah. Dalam situasi ekonomi yang dinamis, sektor pertanian kembali menunjukkan potensinya sebagai penopang utama ketahanan pangan dan perekonomian bangsa. Salah satu komoditas yang semakin dilirik karena prospek pasarnya yang luas adalah tanaman mangga, Rabu 18 Juni 2025.

Kini, dengan teknik penanaman dan perawatan yang lebih modern, bertani mangga tak hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi peluang usaha yang menjanjikan masa depan cerah. Mangga bukan hanya buah favorit di pasar lokal, tetapi juga memiliki nilai ekspor tinggi ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, hingga Eropa.

Lantas, bagaimana cara menanam dan merawat mangga dengan lebih baik agar bisa menjadi petani mangga yang sukses>>>?

Mangga [Mangifera indica] merupakan salah satu buah tropis unggulan Indonesia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, mangga juga memiliki nilai gizi tinggi serta dapat diolah menjadi berbagai produk turunan seperti jus, dodol, selai, dan bahkan kosmetik. Jenis-jenis mangga seperti mangga arumanis, golek, gedong gincu, dan harum manis sangat diminati pasar domestik maupun internasional.

Menurut data Kementerian Pertanian RI, ekspor buah mangga Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa bertani mangga bukan hanya peluang lokal, tetapi juga bisnis global.

Setiap individu, baik yang berasal dari latar belakang keluarga petani maupun tidak, berpeluang menjadi petani mangga sukses. Tak sedikit anak muda milenial yang mulai terjun ke dunia pertanian, khususnya hortikultura, karena melihat potensi bisnisnya yang menjanjikan.

Contohnya, Sugeng (35), seorang petani mangga asal Probolinggo, kini sukses mengekspor mangga harum manis ke Singapura dan meraih omzet ratusan juta rupiah per musim panen. Menurutnya, kunci sukses adalah kemauan belajar, pemanfaatan teknologi, dan konsistensi dalam merawat tanaman.

Waktu terbaik untuk menanam mangga adalah pada awal musim hujan, sekitar Oktober hingga Desember. Curah hujan yang cukup akan membantu tanaman tumbuh dengan baik tanpa harus bergantung penuh pada irigasi.

Untuk masa panen, tergantung jenisnya, pohon mangga biasanya mulai berbuah setelah usia 3–5 tahun sejak ditanam, dan bisa dipanen satu hingga dua kali setahun. Perawatan yang konsisten akan mempercepat pertumbuhan dan kualitas buah.

Tanaman mangga cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 300 mdpl, dengan suhu optimal antara 24–30°C. Jenis tanah yang ideal adalah tanah lempung berpasir dengan drainase baik dan pH antara 5,5–7,5.

Daerah-daerah seperti Indramayu, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, dan NTB menjadi sentra produksi mangga nasional yang telah terbukti berhasil. Namun, daerah-daerah lain pun tetap memiliki peluang besar asal dikelola dengan benar.

Ada beberapa alasan mengapa bertani mangga sangat menjanjikan:

1. Tingginya Permintaan Pasar: Baik pasar lokal maupun ekspor terus tumbuh.

2. Nilai Ekonomis Tinggi: Harga mangga premium bisa mencapai Rp25.000–Rp40.000/kg di pasar ekspor.

3. Daya Tahan Panen: Mangga bisa disimpan dalam bentuk olahan, sehingga memperpanjang umur jualnya.

4. Peluang Produk Turunan: Selain buah segar, mangga bisa diolah jadi aneka produk yang memiliki nilai tambah.

5. Dukungan Pemerintah: Banyak program bantuan, pelatihan, dan akses permodalan untuk petani hortikultura.

Berikut langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan petani:

1. Pemilihan Bibit Unggul

Gunakan bibit dari varietas unggul dan bersertifikat seperti Arumanis 143, Gedong Gincu, dan Manalagi. Bibit bisa berasal dari okulasi, cangkok, atau sambung pucuk.

2. Persiapan Lahan

Bersihkan lahan dari gulma dan siapkan lubang tanam ukuran 60x60x60 cm. Tambahkan pupuk kandang matang untuk menyuburkan tanah.

3. Penanaman

Tanam bibit pada awal musim hujan. Jaga jarak tanam sekitar 8×8 meter untuk memudahkan perawatan dan memaksimalkan sinar matahari.

4. Penyiraman & Pemupukan

Siram secara teratur terutama saat musim kemarau. Gunakan pupuk NPK, organik cair, dan pupuk daun sesuai dosis anjuran.

5. Pemangkasan

Lakukan pemangkasan tajuk agar sinar matahari merata dan pohon tidak terlalu tinggi.

6. Pengendalian Hama

Gunakan pestisida nabati untuk mengendalikan hama seperti lalat buah dan kutu putih. Juga, jaga kebersihan kebun secara rutin.

7. Pemanenan

Panen buah saat kulit mulai kekuningan. Gunakan gunting tajam dan tangkai panjang agar buah tidak rusak saat dipetik.

Dengan pendekatan yang lebih modern dan edukatif, bertani mangga kini tak sekadar pekerjaan warisan nenek moyang, tetapi juga sebuah profesi masa depan yang menjanjikan. Mulai dari pemilihan bibit unggul, perawatan intensif, hingga memanfaatkan pasar digital untuk penjualan, setiap langkah yang dilakukan dengan tepat akan memberikan hasil maksimal.

Peluang menjadi petani mangga sukses terbuka lebar bagi siapa saja. Dukungan teknologi, pelatihan dari dinas pertanian, serta kerja sama dengan pelaku ekspor, bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat mangga tropis dunia.

Teruslah bersama kami di SniperNew.id, yang selalu menyajikan berita edukasi, ekonomi, lifestyle, daerah dan banyak lagi.
Salam hijau, salam petani sukses!

Editor: Redaksi SniperNew.id
Laporan: (STM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *