TEKNOLOGI

Lama Panas, Mobil Metik Rentan: Teknologi Canggih, Masalah Baru?

401
×

Lama Panas, Mobil Metik Rentan: Teknologi Canggih, Masalah Baru?

Sebarkan artikel ini

Jakarta, SniperNew.id, – Kamis 0 3 Juli 2025 Di tengah kemajuan teknologi otomotif, mobil bertransmisi otomatis (matik) semakin menjadi pilihan utama masyarakat urban. Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan, muncul keluhan dari sejumlah pengguna terkait kebutuhan pemanasan mesin yang memakan waktu sangat lama  bahkan hingga berjam-jam  sebelum mobil siap digunakan secara optimal.

Menurut para ahli otomotif, penyebab utama dari fenomena ini berasal dari desain sistem elektronik dan hidrolik yang semakin kompleks dalam mobil matik modern. Komponen seperti Torque Converter, TCM (Transmission Control Module), dan sistem pendingin transmisi membutuhkan suhu kerja tertentu agar dapat berfungsi maksimal. Bila mesin belum mencapai suhu ideal, perpindahan gigi menjadi tidak responsif, konsumsi bahan bakar meningkat, dan potensi kerusakan pada komponen internal menjadi lebih tinggi.

Masalah ini menjadi lebih pelik saat teknologi idle start-stop dan sistem manajemen suhu mesin yang terkomputerisasi semakin banyak digunakan. Dalam kondisi cuaca dingin atau setelah mobil lama tidak dipakai, sistem akan memprioritaskan pemanasan bertahap agar menjaga umur pakai komponen. Akibatnya, mobil bisa membutuhkan waktu pemanasan lebih lama dari kendaraan konvensional.

Pengamat otomotif, Dewa Pratama, menyebutkan bahwa banyak pengguna tidak memahami kerentanan ini. “Mobil matik generasi terbaru sangat sensitif terhadap suhu kerja. Kalau tidak dipanaskan dengan benar, sistem bisa mengalami gagal fungsi atau menyalakan indikator check engine,” jelasnya.

Dari sisi perawatan, pengguna diimbau untuk tidak langsung mengemudi dalam kondisi mesin dingin, serta melakukan pengecekan rutin pada sistem pendingin, oli transmisi, dan sensor suhu. Beberapa bengkel resmi bahkan menyarankan penggunaan alat pemanas tambahan (engine block heater) untuk daerah dengan suhu rendah.

Fenomena ini menunjukkan bahwa semakin canggih teknologi, semakin tinggi pula kebutuhan akan pemahaman dan perawatan yang tepat. Tanpa edukasi yang memadai, kenyamanan yang dijanjikan mobil matik bisa berubah menjadi beban biaya dan risiko kerusakan jangka panjang.

Industri otomotif pun diharapkan memberikan informasi lebih transparan kepada konsumen mengenai karakteristik dan kebutuhan kendaraan mereka. Karena teknologi canggih seharusnya memudahkan, bukan menambah kerumitan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *