Batam, SniperNew.id – Sebuah video yang menampilkan aksi seorang ibu-ibu menerobos jalan yang baru saja dicor di kawasan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau, mendadak viral di media sosial. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Threads bernama andreli_48, dan telah ditonton lebih dari 400 kali dalam beberapa jam setelah diunggah, Selasa (07/10).
Dalam unggahan itu, narasi yang disampaikan memperlihatkan adanya kekesalan dari warga setempat, khususnya seorang pria yang disebut sebagai Ketua RT di wilayah tersebut. Ia terdengar marah karena tindakan ibu-ibu pengendara motor tersebut dianggap merusak hasil kerja warga yang baru saja menyelesaikan pengecoran jalan lingkungan.
Menurut informasi yang disampaikan oleh akun andreli_48, peristiwa itu terjadi di wilayah RT 06 RW 04 Kelurahan Bengkong Indah, Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Saat itu, warga sekitar baru saja menyelesaikan pengecoran jalan lingkungan yang dilakukan secara swadaya. Belum lama setelah beton jalan diratakan dan dibiarkan mengering, tiba-tiba seorang ibu-ibu datang mengendarai sepeda motor dan langsung menerobos jalur yang masih basah.
Akibatnya, permukaan jalan yang baru dicor menjadi rusak, sementara motor yang dikendarai ibu tersebut terperosok dan tidak bisa keluar dari area basah tersebut. Dalam video yang diunggah, tampak seorang pria yang disebut sebagai Pak RT setempat memarahi pelaku dan meminta pertanggungjawaban atas kerusakan yang ditimbulkan.
Dari rekaman tersebut, terdengar suara pria itu yang dengan nada tinggi meminta agar pelaku segera datang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun hingga berita ini ditulis, berdasarkan informasi dari warga yang dikutip akun andreli_48, motor tersebut masih berada di lokasi kejadian dan belum diambil oleh pemiliknya.
Dari penelusuran informasi yang dibagikan, pria yang terdengar dalam video disebut sebagai Ketua RT setempat, meski identitasnya belum disebutkan secara resmi. Ia diketahui adalah tokoh masyarakat di lingkungan Bengkong Indah yang juga turut mengawasi proses pengecoran jalan di wilayahnya.
Dalam narasi video, ia terlihat kesal karena jalan yang baru saja dicor dan belum sempat mengeras sudah dilalui oleh pengendara yang tidak sabar menunggu proses pengerasan selesai.
“Sudah dikasih tahu jangan lewat dulu, masih basah, malah diterobos,” katanya dengan nada tinggi, sebagaimana terdengar dalam rekaman video tersebut.
Warga sekitar juga menyebut bahwa tindakan ibu-ibu itu bukan hanya merusak hasil kerja gotong royong masyarakat, tapi juga menimbulkan kesan tidak menghargai usaha bersama dalam memperbaiki fasilitas lingkungan.
Kejadian berlangsung di RT 06 RW 04, Kelurahan Bengkong Indah, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Bengkong sendiri merupakan salah satu wilayah padat penduduk di Batam, dengan aktivitas warga yang cukup tinggi. Jalan yang baru dicor tersebut merupakan akses utama menuju beberapa rumah warga di wilayah tersebut.
Menurut keterangan yang dihimpun oleh akun andreli_48, proyek pengecoran jalan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan dukungan tenaga kerja warga dan dana kas RT. Jalan tersebut memang sering rusak akibat curah hujan tinggi dan beban kendaraan bermotor yang melintas setiap hari.
Unggahan tersebut dibuat empat jam sebelum berita ini ditulis, namun tidak disebutkan tanggal pasti kejadian dalam narasi asli. Berdasarkan waktu unggahan di Threads, peristiwa diperkirakan terjadi pada awal Oktober 2025. Hingga kini, motor yang digunakan oleh pelaku dilaporkan masih berada di lokasi, belum diambil, dan belum ada permintaan maaf atau klarifikasi dari pihak yang bersangkutan.
Dari keterangan narasi dan informasi lapangan, dugaan sementara penyebab kejadian ini adalah ketidaktahuan atau ketidaksabaran pengendara motor. Jalan yang baru dicor memang tampak seperti sudah kering di bagian luar, namun sebenarnya masih lunak dan belum siap dilalui kendaraan bermotor.
Tindakan menerobos jalan yang masih basah ini mengakibatkan dua kerugian sekaligus:
1. Kerusakan pada jalan yang baru dicor, karena bekas ban motor membuat permukaan beton menjadi tidak rata.
2. Kerugian bagi pelaku sendiri, karena sepeda motor yang dikendarai terjebak di beton basah dan tidak bisa dikeluarkan.
Selain itu, kejadian ini juga menimbulkan kekesalan masyarakat karena dianggap merusak hasil kerja gotong royong yang sudah dilakukan warga selama beberapa hari.
Berdasarkan laporan dari akun andreli_48, motor yang digunakan ibu-ibu tersebut masih berada di lokasi kejadian hingga beberapa jam setelah peristiwa berlangsung. Warga telah memindahkan motor tersebut ke pinggir jalan agar tidak menghalangi area yang masih dalam proses pengerasan.
Namun, hingga saat ini pemilik motor belum datang untuk mengambil kendaraannya ataupun memberikan penjelasan kepada pihak RT setempat. Ketua RT yang disebut dalam video juga telah meminta agar pelaku datang untuk bertanggung jawab atas kerusakan jalan dan membantu memperbaikinya.
Salah satu warga bernama Uni Yelni, yang disebut dalam unggahan itu, mengonfirmasi bahwa kendaraan masih berada di tempat kejadian. Ia menambahkan bahwa masyarakat berharap pelaku dapat menyelesaikan masalah ini secara baik-baik, tanpa harus melibatkan aparat penegak hukum.
Unggahan video ini mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet di platform Threads. Sebagian besar netizen menilai tindakan ibu-ibu tersebut sebagai bentuk kelalaian dan kurangnya kepedulian terhadap kerja keras warga. Beberapa komentar juga menyarankan agar pihak RT memberikan edukasi kepada warga terkait pentingnya menaati rambu dan peringatan saat ada pekerjaan perbaikan jalan.
“Kalau sudah dikasih tanda jangan lewat, ya sabar dulu. Kasihan warga yang kerja keras cor jalan,” tulis salah satu pengguna.
Namun, ada pula komentar yang lebih menenangkan, meminta agar masyarakat tidak langsung menyalahkan pelaku sebelum mengetahui alasan sebenarnya. Bisa jadi, pelaku tidak mengetahui bahwa jalan tersebut baru dicor atau dalam keadaan masih lembek.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak RT terkait langkah lanjutan yang akan diambil. Namun, menurut informasi yang diterima, pihak RT tengah menunggu itikad baik dari pelaku untuk datang dan menjelaskan kronologi dari sudut pandangnya.
Beberapa warga menyebut bahwa peristiwa seperti ini seharusnya menjadi pembelajaran bersama agar masyarakat lebih berhati-hati dan mematuhi tanda peringatan di jalan, terutama jika sedang ada kegiatan pembangunan atau perbaikan.
Kejadian ibu-ibu menerobos jalan yang baru dicor di Bengkong Indah, Kota Batam, menjadi contoh nyata bagaimana kurangnya kehati-hatian bisa menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Meskipun tampak sepele, tindakan itu berimbas pada rusaknya fasilitas umum yang dikerjakan secara gotong royong.
Pihak RT dan warga berharap agar pelaku segera datang untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan tanda dan peringatan di area publik agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Reporter: (Redaksi SniperNew.id)
Sumber: (Threads @andreli_48)
Lokasi: (Bengkong Indah, Kota Batam, Kepulauan Riau).












