Berita Ekonomi

Heboh Warganet Debat Soal Influencer Lokal dan Produk Asing di Media Sosial

108
×

Heboh Warganet Debat Soal Influencer Lokal dan Produk Asing di Media Sosial

Sebarkan artikel ini

Jakarta, SniperNew.id — Unggahan akun media sosial @devinovitasari833 di platform Threads menjadi sorotan warganet setelah membahas soal keterlibatan influencer Indonesia dalam promosi produk asing, khususnya dari China. Dalam unggahan videonya, terlihat beberapa figur publik bertemu dengan perwakilan pihak luar negeri yang disebut-sebut sebagai “bos dari daratan China”.Selasa (4/12/2025).

Dalam keterangan unggahannya, akun tersebut menulis kritik keras terhadap influencer yang dianggap membantu memasarkan produk luar negeri. “Ini contohnya, yang terkenal pasti disamperin bos-bos dari China daratan disuruh jualan… heran juga sama orang-orang yang masih muja-muja, itu orang-orang gak tahu malu antek penjajah untuk merongrong ekonomi Indonesia,” tulis akun tersebut.

Unggahan itu memicu berbagai tanggapan dari pengguna lain. Akun @beuti._.full menambahkan, “Benar, malah banyak affiliate orang Indonesia yang dijamin sama perusahaan China… bahkan sampai disewakan kontrakan.” Sementara akun @aila_the4 berkomentar, “Di saat pemerintah mau perkuat ekonomi dan UMKM, ini malah affiliate produk luar.”

Pendapat lain datang dari akun @interior_style_semarang yang menilai, “Lebih parah lagi kalau yang dari China daratan datang ke Indonesia dan jualan langsung di sini.”

Di sisi lain, beberapa warganet mencoba memberi pandangan berbeda. Akun @syafila_basalamah.81 menilai persoalan ini tidak sederhana karena sistem ekonomi Indonesia menganut kapitalisme. “Di Indonesia sistem kapitalisme sangat dibutuhkan buat pergerakan roda ekonomi, siapa aja bisa lakukan yang penting dapat uang,” tulisnya.

Akun @alvin_soehenry_wijaya juga menyoroti sisi ekonomi, menanyakan mengapa produk lokal kalah harga dibanding produk luar negeri. “Yang diusahakan gimana caranya pengusaha kita bisa buat barang semurah dan sebagus China, bukan diproteksi paksa,” ujarnya.

Namun, akun @devinovitasari833 tetap menegaskan pendapatnya bahwa perlindungan pasar dalam negeri harus menjadi prioritas. “Barang-barang itu dijual di China dengan untung tipis, makanya harus dibawa keluar dan Indonesia pasarnya paling mudah dimasuki… kuncinya itu perlindungan pasar dalam negeri,” tulisnya.

Perdebatan ini memperlihatkan pandangan beragam masyarakat terhadap fenomena ekonomi digital, perdagangan lintas negara, dan peran influencer dalam mempromosikan produk asing.

Diskusi tersebut menunjukkan keresahan sebagian masyarakat terhadap dampak globalisasi terhadap pelaku UMKM lokal, sekaligus mengungkap kompleksitas sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia.

Penulis: (Iskandar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *