Mekarjaya, SniperNew.id – Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah Desa Mekarjaya, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah, menggagas Program Literasi Desa sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa.
Kegiatan yang resmi diluncurkan pada bulan Oktober 2025 ini menjadi bukti konkret komitmen pemerintah desa dalam membangun desa mandiri dan berdaya saing melalui penguatan budaya literasi. Program ini tidak hanya menyasar peningkatan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mendorong masyarakat agar memiliki semangat belajar sepanjang hayat.
Program Literasi Desa di Mekarjaya hadir sebagai bagian dari strategi peningkatan kapasitas masyarakat berbasis pengetahuan. Pemerintah desa menyadari bahwa literasi merupakan pondasi penting dalam membentuk masyarakat yang cerdas, kritis, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Kepala Desa Mekarjaya, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua APDESI Kabupaten Lampung Tengah, menegaskan bahwa gerakan literasi ini bukan hanya bersifat simbolis, tetapi merupakan bagian dari pelaksanaan amanat konstitusi.
“Semangat literasi ini adalah bagian dari pelaksanaan amanat konstitusi, yaitu mencerdaskan anak bangsa. Dengan budaya membaca, masyarakat kita akan lebih terbuka wawasannya, terampil dalam berpikir, dan siap menghadapi tantangan zaman,” tegasnya saat membuka kegiatan tersebut.
Program ini merupakan kerja sama berbagai unsur, mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, hingga ibu rumah tangga. Panitia pelaksana kegiatan berasal dari warga lokal yang secara aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program, menunjukkan adanya semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
Tokoh masyarakat yang turut hadir dalam pembukaan kegiatan menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Menurutnya, literasi adalah kunci perubahan pola pikir masyarakat dari yang pasif menjadi produktif dan inovatif.
“Kalau masyarakat gemar membaca dan belajar, maka pola pikir akan berubah. Dari yang hanya menerima menjadi masyarakat yang mampu mencipta dan berinovasi. Itulah tujuan utama literasi,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.
Dalam implementasinya, berbagai kegiatan dirancang untuk menjangkau seluruh elemen masyarakat. Beberapa program unggulan dalam gerakan literasi ini antara lain:
Pembentukan Pojok Baca Desa: Pojok baca disediakan di balai desa dan tempat strategis lainnya agar masyarakat mudah mengakses bahan bacaan.
Pelatihan Literasi Digital untuk Pemuda: Menyasar generasi muda agar mampu mengakses dan memanfaatkan teknologi digital secara bijak dan produktif.
Penyediaan Bahan Bacaan Umum: Buku bacaan, majalah, dan sumber belajar lainnya disediakan untuk semua usia dan kalangan.
Pendampingan bagi Pelajar dan Ibu Rumah Tangga: Mendorong kelompok-kelompok strategis di desa untuk membangun kebiasaan membaca dan berdiskusi.
Program ini dilaksanakan secara terstruktur dan berkelanjutan, dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk mitra pendidikan dan organisasi masyarakat sipil.
Program ini diluncurkan secara resmi pada pertengahan Oktober 2025 dan dipusatkan di Desa Mekarjaya, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara bertahap dengan mengedepankan pendekatan inklusif dan berbasis komunitas.
Kegiatan pembukaan dihadiri oleh Kepala Desa Mekarjaya, tokoh masyarakat, pemuda, pengurus desa, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan setempat. Acara ini sekaligus menandai dimulainya implementasi program literasi secara menyeluruh di wilayah desa.
Menurut pihak penyelenggara, literasi menjadi alat penting untuk mengubah nasib masyarakat desa. Ketika masyarakat memiliki kebiasaan membaca dan belajar, maka kemampuan berpikir kritis akan meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas hidup.
Hal ini juga sejalan dengan Permendes PDTT Nomor 3 Tahun 2024 tentang Panduan Pelaksanaan Pembangunan Desa, yang menekankan pentingnya pembangunan manusia sebagai prioritas utama pembangunan desa. Literasi menjadi jembatan menuju masyarakat yang mampu mengelola potensi lokal secara produktif dan berkelanjutan.
“Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi tentang bagaimana masyarakat bisa berpikir dan bertindak dengan dasar pengetahuan yang benar. Ini akan membawa dampak besar pada kemajuan desa,” jelas panitia pelaksana.
Pemerintah Desa Mekarjaya berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai kegiatan jangka panjang dan berkelanjutan. Tidak hanya sekadar proyek satu kali, literasi akan menjadi budaya yang terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Rencana tindak lanjut dari program ini mencakup. Pengadaan lebih banyak bahan bacaan dan fasilitas literasi. Pelibatan sekolah dan lembaga keagamaan dalam kampanye literasi. Membangun kolaborasi dengan pihak luar, seperti perguruan tinggi dan NGO, untuk memperkaya kegiatan literasi. Pelatihan kader literasi desa agar kegiatan dapat dijalankan secara mandiri oleh masyarakat.
Kepala Desa Mekarjaya menyatakan bahwa literasi akan menjadi motor penggerak kemajuan desa, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga ekonomi, sosial, dan budaya.
> “Dengan literasi, masyarakat bisa lebih siap menghadapi perubahan zaman, meningkatkan kesejahteraan, dan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Program Literasi Desa di Mekarjaya menjadi contoh konkret bagaimana desa bisa menjadi pusat inovasi dan pendidikan. Gerakan ini tidak hanya memperkuat kualitas SDM, tetapi juga menunjukkan bahwa pembangunan bangsa harus dimulai dari akar rumput.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen kuat dari seluruh elemen masyarakat, Desa Mekarjaya menegaskan bahwa literasi adalah jalan menuju desa yang berdaya, berpengetahuan luas, dan berakhlak mulia. Inisiatif ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain sebagai bagian dari upaya bersama mencerdaskan kehidupan bangsa. (sufiyawan)












